SUKABUMIUPDATE.com - Tanggal 28 Oktober dikenang sebagai Hari Sumpah Pemuda oleh rakyat Indonesia. Sejak tahun 1959 silam, 28 Oktober dijadikan hari nasional di mana masyarakat mengenang salah satu peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Bicara soal Sumpah Pemuda, travelers ternyata dapat mempelajari kronologi mengenai hari bersejarah tersebut lewat Museum Sumpah Pemuda yang ada di Jakarta.
Terletak di Jalan Kramat Raya no. 106, Kwitang, Senen, museum ini merupakan salah satu museum sejarah yang mudah diakses.
Museum Sumpah Pemuda terletak di sebuah gedung yang memiliki arsitektur kuno. Selain menjadi museum, gedung ini juga merupakan cagar budaya karena lantainya masih asli peninggalan Belanda.
Usut punya usut, gedung yang digunakan sebagai museum tersebut sudah ada sejak permulaan abad ke-20 dan memiliki sejarah panjangnya sendiri.
Dirangkum dari berbagai sumber, gedung ini ternyata berdiri di tahun 1908 dan awalnya digunakan oleh pelajar Stovia dan RHS sebagai tempat tinggal.
Kemudian, di tahun 1927, gedung yang diberi nama Gedung Kramat 106 tersebut dipakai oleh berbagai organisasi pemuda untuk melakukan pertemuan.
Karena alasan inilah, Gedung Kramat 106 pun lalu berubah nama menjadi Indonesische Clubhuis atau gedung pertemuan.
Pada tahun 1928, gedung Indonesische Clubhuis dipakai untuk menyelenggarakan Kongres Pemuda Kedua. Di sini pulalah Sumpah Pemuda akhirnya lahir.
Pasca peristiwa Sumpah Pemuda, gedung ini sempat berubah-ubah fungsi. Tak cuma menjadi tempat tingga, Gedung Kramat 106 pernah dijadikan toko bunga, hotel, hingga dipakai Inspektorat Bea dan Cukai sebagai kantor.
Meski begitu, pada April 1973, gedung ini akhirnya direnovasi dan dijadikan Museum Sumpah Pemuda hingga sekarang.
Museum Sumpah Pemuda sendiri memiliki 8 ruangan. Tak cuma membahas aktivitas seputar lahirnya Sumpah Pemuda, sejarah pergerakan pemuda Indonesia juga dapat dilihat di sini.
Selain itu, ada pula beberapa koleksi unik di Museum Sumpah Pemuda ini. Salah satunya adalah biola milik W.R. Supratman yang digunakan untuk membuat Indonesia Raya.
Tak hanya itu, ada pula komik digital Sumpah Pemuda yang dapat digunakan pengunjung untuk lebih memahami sejarah perjuangan pemuda.
Museum Sumpah Pemuda sendiri buka pada hari Selasa hingga Minggu pada pukul 8 pagi hingga 4 sore. Khusus untuk hari Jumat, museum tutup pukul 16.30.
Sementara, harga tiket masuknya cukup Rp 2.000 saja.
Nah, apa Anda tertarik berwisata sejarah di museum yang satu ini?
Sumber: Suara.com