SUKABUMIUPDATE.com - Di negara-negara Barat, siapa pun boleh melakukan kelucuan, kejahilan, bahkan berbohong terhadap orang lain pada 1 April. Uniknya, si pelaku tidak akan pernah dianggap bersalah. Sebab, 1 April adalah April Mop atau April Fool's Day.
Di Indonesia, April Mop tidak terlalu populer. Namun, ada juga yang melakukannya, dengan sasaran si teman kantor. Yang perlu diperhatikan, banyak konsultan sumber daya manusia menyarankan tidak melakukan April Mop di tempat kerja.
Menurut survei di Amerika, yang dilakukan The Creative Group pada 2010, sebanyak 67 persen eksekutif periklanan dan pemasaran menganggap lelucon April Mop tidak cocok dilakukan di kantor. Hanya tiga persen yang menganggapnya sangat cocok.
Kata Kenna Griffin, penulis blog konsultan karier media, melakukan April Mop di kantor sangatlah bertentangan dengan profesionalisme. "Aku tidak setuju lelucon April Mop dilakukan di tempat kerja," kata Griffin seperti yang dilansir dari USA Today pada 29 Maret 2019.
Griffin menganggap, hasil dari lelucon April Mop sangat berbahaya pada konsekuensi yang mungkin timbul. Seperti menyinggung bos, menanam risiko pekerjaan di masa datang, hingga kehilangan referensi positif. Sedangkan menurut Tom Kent, editor kantor berita Associated Press, lelucon April Fool's Day bukanlah hal yang lucu.
"Kami punya tanggung jawab untuk mendapatkan fakta yang benar," ujar Kent. "Kami tidak berpikir bahwa kewaspadaan dan standar kami harus ditangguhkan pada 1 April."
Orang bisa saja bermaksud mengumbar lelucon pada April Mop. Namun kenyataannya, banyak peristiwa tragis yang justru muncul dari kelucuan itu. Misalnya, kala tsunami melanda Hawaii, 1 April 1946.
Seringnya orang berbohong demi April Mop membuat orang tidak percaya pada berita tsunami itu. Kenyataannya, gempa bumi disertai tsunami memang benar terjadi di hari itu. Tercatat, peristiwa itu membunuh 165 orang di Hawaii dan Alaska.
Sumber: Tempo