SUKABUMIUPDATE.com - Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK Sekolah Menengah Kejuruan yang berlangsung di Jakarta telah memasuki hari kedua. Ketegangan dan stres bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi pada anak, termasuk juga pada orang tua yang anaknya akan menjalani ujian nasional.
Karena stres, tak sedikit siswa yang tiba-tiba jatuh sakit menjelang ujian tiba. Atau bahkan menjadi sulit berpikir padahal sebelumnya dia merasa mampu menjawab semua soal dalam ujian yang diberikan.
Bukan hanya siswa, orang tua juga cenderung merasakan panasnya jelang ujian anak-anak. Pada gilirannya mereka menekan anak-anak untuk bekerja lebih keras untuk mendapatkan angka yang bagus.
Stres adalah bagian alami dari kehidupan dan harus dihadapi. Daripada menyerah, stres harus digunakan sebagai bahan bakar untuk membantu berusaha lebih keras untuk berhasil dan mencapai tujuan.
Sebelum dapat menentukan cara-cara mengurangi stres jelang ujian, harus diketahui apa yang menyebabkan stres. Setelah itu ditentukan, Anda dapat dengan mudah mencari cara untuk mengurangi stres. Berikut adalah penyebab stres paling umum menjelang ujian seperti yang dilansir dari Goqonqr dan The Conversation.
1. Kurangnya Motivasi
Karena berbagai alasan, seorang siswa mungkin tidak merasakan motivasi untuk belajar atau keinginan untuk berhasil. Ini bisa disebabkan oleh beberapa masalah pribadi atau dia mungkin memiliki masalah di rumah yang mengurangi tingkat motivasinya.
2. Tidak Ada Persiapan atau Perencanaan
Ketika menghadapi ujian, seorang anak harus selalu merencanakan bagaimana menghadapi berbagai subjek. Selain menetapkan rencana studi, durasi belajar untuk setiap mata pelajaran juga harus ditetapkan jauh sebelum tanggal ujian tiba. Jika anak Anda belum memiliki rencana untuk persiapan di tempat, ia akan menderita stres yang ekstrim ketika hari ujian semakin dekat.
3. Target yang sangat tinggi
Keluarga besar mungkin lebih jauh menanyakan detail rencana studi. Mereka mengatakan kepada anak bahwa mereka memiliki harapan yang sangat tinggi darinya. Perilaku semacam ini menyebabkan stres yang tidak semestinya dalam pikiran anak-anak.
4. Kompetisi
Kompetisi selalu sangat tinggi ketika ujian. Dari jumlah lembar tambahan yang digunakan selama ujian hingga nilai yang mereka peroleh, anak-anak dihadapkan pada persaingan konstan. Kompetisi ini akan mendorong anak untuk melampaui kemampuannya tetapi juga dapat menyebabkan banyak stres.
Sumber: Tempo