SUKABUMIUPDATE.com - Tempat kerja menjadi salah satu sumber stres yang banyak ditemui. Penyebabnya umumnya karena lingkungan, bisa karena tuntutan pekerjaan, tuntutan fisik, tuntutan peran, atau interaksi yang buruk dengan rekan kerja. Kondisi ini memang bisa menyebabkan produktivitas seseorang menurun. Tapi tak perlu takut, umumnya stres bisa dikelola dengan cara yang sederhana.
Psikolog Vera Sintyadewi mengatakan, ada empat cara yang bisa dilakukan karyawan kantoran untuk mengatasi stres.
1. Mengalihkan perhatian (distraction)
Terlalu fokus bekerja ternyata bisa menyebabkan stres tingkat tinggi. Itu sebabnya, di sela-sela waktu kerja, Vera menyarankan untuk melakukan kegiatan yang bisa mengalihkan perhatian sejenak dari pekerjaan, misalnya mendengarkan musik atau berbincang-bincang dengan teman kerja.
Ia mencontohkan sebuah perusahaan farmasi di Australia menentukan jam kerja ketat dari pukul 8.00 hingga pukul 17.00. Tapi di sela-sela kerja mereka punya pengalihan yang wajib diikuti setiap karyawan, yaitu tea time pada pukul 10.00, makan siang pada pukul 12.00, dan wine time pada pukul 15.00. Selebihnya, mereka diminta untuk berfokus pada pekerjaan. Terbukti, pengalihan membuat mereka tidak stres dan bekerja lebih efektif.
2. Menjalankan hobi
Pada dasarnya setiap orang memiliki hobi. Ternyata, hobi juga bermanfaat untuk keseimbangan karier. Ia mencontohkan, saat ini banyak kantor yang menyediakan kegiatan di luar hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, misalnya olahraga atau menyanyi. “Tapi kalau tidak suka, jangan dipaksakan, nanti malah bikin stres,” kata Vera.
3. Mengalir (flow)
Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, latihan pernapasan adalah salah satunya. Tak perlu mengikuti yoga jika itu dianggap memberatkan, cukup dengan menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya pelan-pelan.
Memaafkan juga bisa menjadi pilihan. Bukan hanya memaafkan orang lain, tapi juga diri sendiri. Kadang-kadang kita memiliki ekspektasi terlalu tinggi terhadap diri sendiri tetapi ternyata belum memiliki cukup kemampuan untuk mencapainya. “Terimalah bahwa kita melakukan kesalahan atau memang belum memiliki cukup pemahaman. Memaafkan akan membuat pengelolaan stres jadi cukup mudah,” kata Vera.
4. Mengatur diri
Poin ini terdiri dari manajemen diri dan manajemen waktu. “Itu sebabnya sekarang tren me time dan we time. Ini salah satu upaya agar tidak terlalu tertekan, otak dan hati tidak terlalu terasa diperas,” ujar Vera.
Persoalannya, tak semua orang bisa menjalankan semua hal itu dengan mudah. Menurut Vera, perempuan Indonesia umumnya punya tingkat stres lebih tinggi karena cenderung multitasking tapi punya rasa bersalah yang tinggi dan sulit memaafkan diri sendiri. Sedangkan pria umumnya lebih mudah mendapatkan kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian dan memiliki banyak pilihan hobi.
Sumber: Tempo