SUKABUMIUPDATE.com - Tanggal kedaluwarsa yang tertera di beberapa produk makanan dalam kemasan bukan merujuk pada keamanan produk, melainkan kualitasnya. Bila mencapai tanggal tersebut, kualitas produk menurun, tetapi masih aman dikonsumsi selama tidak ada tanda-tanda kerusakan yang kasat mata.
"Jika tanggal kedaluwarsa sudah terlewat selama penyimpanan produk di rumah, produk itu sebenarnya masih aman jika disimpan dengan baik sampai pada akhirnya tanda-tanda kerusakan benar-benar muncul," kata pakar informasi teknis Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) Janell Goodwin, seperti dikutip Time, Selasa, 26 Februari 2019.
itu sebabnya, disarankan jangan langsung membuang makanan. Goodwin menyarankan untuk menggunakan insting.
Bakteri pembusuk biasanya akan menghasilkan perubahan nyata pada bau, rasa, atau tekstur. Jika tidak ada bakteri yang berkembang biak, mungkin aman untuk menyimpan makanan.
Perlindungan dari bakteri yang menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh makanan, seperti E. coli dan salmonella, bisa dilakukan dengan memasak atau memanaskan makanan sampai suhu yang disarankan USDA.
Satu-satunya produk dengan tanggal penggunaan yang tegas adalah susu formula bayi.
Sementara itu, makanan yang biasa disimpan di dapur seperti pasta, snack, makanan kaleng, produk kue, dan dendeng bisa benar-benar bertahan tanpa batas waktu, kata Goodwin.
Tapi itu tidak berarti rasanya akan tetap enak selamanya. "Itu berarti mereka akan aman tanpa batas," katanya. "Namun untuk kesegaran dan kualitas, itu tergantung pada apa produknya."
Barang kaleng yang belum dibuka mungkin tidak akan terpengaruh selama bertahun-tahun asalkan kemasannya utuh, sementara makanan kering seperti pasta bisa tengik atau sedikit berubah rasa jika disimpan dalam waktu lama.
Sumber: Tempo