SUKABUMIUPDATE.com - Tren bersepeda kian meningkat. Untuk beberapa penggowes sejati, mereka bahkan memilih memarkir mobilnya di rumah dan menggantinya dengan sepeda.
Tapi sebenarnya, sepeda bukan hanya berfungsi sebagai alat transportasi. Sejak budaya menggowes itu makin banyak dilakukan masyarakat, makin beragam pula fungsi sepeda itu. Tulisan berikut ini akan menunjukkan bahwa sepeda sudah multifungsi.
Sepeda sebagai sarana olahraga (sport).
Tujuannya adalah untuk prestasi atau kebugaran. Contohnya, balap sepeda, berolahraga menggunakan sepeda statis di gym.
Sepeda sebagai sarana transportasi (utility).
Bisa dilihat pada hari-hari kerja, orang-orang yang bersepeda menuju kantor setiap pagi dan sore hari pulang ke rumah. Atau orang-orang yang memang menjalankan aktivitas sehari-harinya dengan bersepeda. Misalnya: tukang pos (yang dulu masih dengan sepeda), tukang koran, penjual tahu, dan beberapa pekerja lainnya.
Sepeda sebagai sarana hiburan (recreational).
Kelompok ini merupakan gabungan kegiatan sepeda yang lainnya selain dua kelompok yang di atas. Mulai dari membeli sepeda mahal walaupun hanya dipakai sekali-sekali, merakit sepeda sebagai hobi, atau yang bersepeda hanya untuk seru-seruan bersama teman-teman di hari minggu pagi saat ada fun bike atau car free day.
Anda kelompok yang mana? Boleh pilih. Terserah kepentingan dan kesenangan masing-masing. Kalau saya sih, hampir mencakup ketiganya.
Saya bersepeda karena ingin sehat. Inilah cara saya berolahraga rutin tanpa harus bayar iuran bulanan nge-gym. Saya bersepeda karena dengan sepeda sebagai alat transportasi saya bisa menghemat ongkos perjalanan ke kantor, sekaligus bebas dari kemacetan, tak perlu juga pusing memikirkan bahan bakar.
Saya bersepeda, karena memang senang naik sepeda.
Sumber: Tempo