Jaga Kecantikan Usai Melahirkan dengan Perawatan Berikut

Sabtu 24 November 2018, 08:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Bamed Skincare, Arini Astari Widodo, mengatakan banyak ibu yang melakukan perawatan usai melahirkan. Biasanya ada beberapa perawatan dan krim wajah yang tidak boleh digunakan saat hamil sebab dikhawatirkan ada kandungan kimia yang justru membahayakan janin dalam kandungan. Karena itulah, lebih baik jika ibu hamil menunda penggunaan produk kecantikan dan pemutih wajah hingga melahirkan.

Tidak hanya penggunaan krim wajah, ibu hamil juga tidak disarankan melakukan perawatan yang menggunakan konduksi listrik karena dikhawatirkan alat-alat tersebut dapat mengganggu detak jantung janin.

“Sebetulnya masih ada beberapa perawatan yang aman bagi ibu hamil tapi alangkah baiknya jika ditunda dulu karena kita juga tidak bisa benar-benar tahu krim mana saja yang aman. Baru setelah melahirkan boleh kembali melakukan perawatan wajah,” ujarnya.

Namun, Arini menyarankan agar para ibu tersebut melakukan perawatan dan menggunakan berbagai krim setelah bayi berusia di atas 6 bulan atau ketika sudah mulai MPASI. Menurutnya, ada sejumlah permasalahan kulit yang sering dialami para ibu baru tersebut, misalnya kulit wajah menjadi lebih kusam, munculnya jerawat karena kulit wajah yang lebih berminyak, atau karena memang memiliki bakat jerawat tetapi tidak bisa melakukan perawatan saat hamil.

Selain itu, permasalahan pada kantung mata juga sering dikeluhkan oleh para ibu baru tersebut, pipi yang mulai tembam, stretch mark atau guratan kulit pada area perut dan paha, hingga kerontokan rambut. Namun pada beberapa ibu, stretchmark tersebut dapat hilang dengan sendirinya ketika berat badan sudah kembali normal.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sejumlah perawatan wajah dapat dilakukan namun harus disesuaikan dengan masing-masing kulit dan keluhan dari setiap pasien.

Menurutnya, untuk mencerahkan kembali kulit wajah yang kusam, pasien dapat melakukan perawatan laser ND-YAG yang berfungsi menghilangkan berbagai kelainan pigmentasi di wajah sehingga dapat membuatnya cerah kembali.

Laser tersebut menyasar dua lapisan kulit, yaitu kulit bagian atas dan kulit bagian dalam. Pada kulit bagian atas, laser akan memecah pigmen dan mengontrol pori-pori sedangkan di kulit bagian dalam, penggunaan laser diharapkan dapat merangsang kolagen sehingga membuat wajah menjadi lebih halus, kenyal, dan cerah.

“Pada kulit bagian dalam reaksinya akan muncul sekitar 1 bulan ke depan sehingga pada saat itu kulit wajah akan semakin cerah,” tuturnya.

Selain menggunakan perawatan laser, pasien yang memiliki kulit wajah kering dapat menggunakan treatment Geneo yang menggabungkan antara teknologi Oxygeneo dengan radiofrekuensi.

Dengan gabungan teknologi tersebut, maka kulit akan mendapatkan lebih banyak nutrisi sehingga kulit wajah akan lebih sehat dan kencang. Cara kerjanya menggunakan teknik 3 in 1 mikrodermabrasi yang memberikan hasil maksimal.

“Pertama kulit akan diberikan serum yang kemudian dibantu dengan teknologi oxygeneo yang memberikan oksigen untuk menyehatkan kulit apalagi dibantu dengan massage dan ultrasound sehingga serum yang digunakan akan lebih optimal masuk ke dalam lapisan kulit,” ujarnya.

Perawatan tersebut kemudian dilengkapi dengan teknologi radio frekuensi yang mengubah efek panas di kulit. Fungsinya dapat membuat serat kolagen yang kendur menjadi kencang selain itu dapat memperbarui elastin serta memecah selulit dan lemak sehingga dapat membuat wajah menjadi lebih tirus apalagi jika dilakukan secara rutin.

“Melakukan perawatan juga penting bagi para ibu sebab bagaimanapun mereka juga butuh untuk me time sehingga membuat ibu lebih rileks. Apalagi jika melihat kulit wajahnya menjadi lebih putih, halus, dan sehat tentu akan memunculkan hormon bahagia,” ujar dokter yang juga memiliki bayi berusia 10 bulan ini.

Sementara itu, dokter spesialis kulit dan kelamin Jonathan R. Subekti menambahkan bahwa untuk keluhan berupa stretch mark menurutnya dapat dilakukan dengan teknik radiofrekuensi minimal 40 hari setelah masa nifas wanita.

Stretch mark tersebut memiliki tiga warna mulai dari merah, kecoklatan, dan putih. Jika sudah berwarna putih maka akan lebih sulit untuk dihilangkan sehingga akan lebih baik perawatan dilakukan saat masih berwarna merah kecoklatan.

“Jangan lakukan radiofrekuensi saat masih hamil karena akan membahayakan janin," ujarnya.

Di samping itu, dia juga menyarankan untuk menggunakan pelembab kulit agar lebih elastis dan mengurangi dampak dari stretch mark itu sendiri.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa