SUKABUMIUPDATE.com - Roger Danuarta menyelesaikan proses rehabilitasi bersama Badan Narkotika Nasional pada 2015. Kata Roger Danuarta, keberhasilan rehabilitasi itu dipengaruhi banyak faktor yakni dukungan keluarga, dukungan teman-teman, dan yang terpenting keinginan dari dalam diri.
“Pemulihan dari narkoba juga bergantung pada seberapa baik saya mengubah cara pandang dan gaya hidup yang dijalani selama ini. Bangkit dari ketergantungan narkoba itu tidak seperti memasukkan mobil yang rusak ke bengkel. Lalu, dalam hitungan jam mobil keluar dalam kondisi mesin seperti baru. Saya manusia, lo,” beri tahu Roger Danuarta.
Berdasarkan pengalaman, kebiasaan manusia bisa diubah dalam waktu 21 hari. Itu untuk kebiasaan buruk level ringan. Kalau kecanduan narkoba bisa sampai setahun. Yang dipulihkan dari pencandu narkoba bukan hanya fisik. Bintang sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta mengumpamakan proses rehabilitasi layaknya laki-laki yang ingin memiliki badan atletis.
“Kalau mau atletis, Anda pergi ke pusat kebugaran dan latihan secara konsisten. Namun ada kalanya setelah beberapa bulan, Anda bosan lalu berhenti. Makanya lebih bagus nge-gym bersama teman. Pun melepaskan diri dari narkoba. Dibutuhkan teman yang punya pengaruh positif. Penting untuk berada di komunitas yang isinya orang-orang dengan semangat ingin pulih,” sambungnya dalam wawancara dengan Tabloid Bintang Indonesia pada 2017 lalu.
Melepaskan diri dari jerat narkoba bukan perkara mudah. Roger Danuarta mengingat, kendala terbesar untuk bangkit yakni minimnya informasi soal bagaimana cara pulih. Selain itu, sugesti. Terkadang, pikiran mengajak Roger Danuarta untuk membayangkan nikmatnya bercinta dengan sabu. Memori mendadak terisi kenangan manis mengisap ganja. Dan seterusnya. Rehabilitasi merupakan kunci.
“Inti rehabilitasi adalah mengembalikan kemampuan emosional, memecahkan masalah, bersosialisasi, hingga kemampuan fisik. Saya misalnya, menjalankan program Terapi Komunitas,” aku Roger Danuarta. Dalam komunitas itu, ia berinteraksi dengan sesama mantan pencandu. Saat berinteraksi, ia serasa berkaca. Saat berkaca itulah, hatinya membisik, “Kalau orang lain saja bisa bangkit, berarti saya juga bisa.” Selama menjalani terapi, aktor kelahiran 20 Mei itu merefleksi diri.
Usai rehabilitasi, Roger Danuarta memulai hidup baru dan kembali membangun karier. Ia mendapat kesempatan kedua lewat sinetron berating tinggi 7 Manusia Harimau. “Saya sudah menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawab saya kemarin dan sekarang saya menjalani kehidupan saya dengan orang-orang yang memang mencintai saya," tuturnya.
Ia pun optimistis menatap hidup barunya. “Dibilang dari nol lagi, sih tidak. Tetapi perbedaan besar, orang-orang lebih senang dengan Roger yang sekarang ini,” ujar Roger Danuarta yang kini menjaga kebugaran tubuh dengan mengkonsumsi vitamin.
Kejadian buruk masa lalu pelan-pelan ia lupakan. Ia bertekad menunjukkan prestasi dan kebaikan. “Saya sekarang mensyukuri berkah yang sudah saya dapatkan. Semua kejadian pasti ada hikmahnya,” tutup Roger Danuarta.
Sumber: Tempo