SUKABUMIUPDATE.com - Hari ini para dokter di Indonesia merayakan Hari Dokter Nasional ke-107 tahun. Perayaan ini telah diresmikan sejak 24 Oktober 1911 oleh J.A. Kayadu. Banyak masyarakat Indonesia yang menganggap bahwa menjadi seorang dokter adalah pekerjaan yang mulia. Oleh karena itu, tidak heran jika sampai saat ini, berdasarkan sumber resmi yang dikeluarkan panitia Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018, kedokteran tetap menjadi prioritas para palajar SMA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebelum akhirnya terjun dalam bidang medis, apa saja hal-hal yang harus diketahui?
1. Persiapkan diri tanpa hari libur
Layaknya seorang penjaga, dokter harus selalu siap siaga untuk melayani pasien selama 24jam. Berbeda dengan pekerja kantor, dokter juga tidak bisa memilih waktu untuk bekerja. Mereka bisa dijadwalkan untuk bekerja di pagi hari, malam hari, bahkan ketika sedang mengambil cuti. Pada intinya, apabila seseorang siap untuk menjadi dokter, kepentingan orang lain harus berada di atas kepentingan pribadinya.
2. Tidak ada kata henti untuk belajar
Sebelum diizinkan bebas praktik sebagai dokter, seseorang harus melewati dua tahapan. Pertama, mereka harus berkuliah selama empat tahun dan dilanjutkan dengan pendidikan profesi selama dua hingga tiga tahun. Kedua, mereka harus lulus ujian kompetensi mahasiswa pendidikan profesi dokter (UKMPPD). Semua tahap ini menuntut mereka untuk terus belajar. Dokter pun diminta terus belajar karena penyakit yang ada tidak selalu sama kasusnya. Penyakit yang diderita pasien bisa terus berkembang sehingga dokter dituntut untuk mengetahui ilmu-ilmu baru demi mengobati pasien mereka.
3. Bersedia untuk dipindahtugaskan
Seorang dokter memiliki kesamaan dengan para Pegawai Negeri Sipil. Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia adalah persebaran dokter yang belum merata. Masih banyak dokter yang memilih tinggal di kota besar daripada di pelosok desa. Karena itu, sebaiknya dokter bersedia ditempatkan di mana saja demi pemerataan sarana kesehatan di seluruh tempat. Dokter pun diminta tetap menjunjung profesionalitas, sehingga mereka juga harus mampu menghadapi kesulitan seperti beradaptasi dengan adat istiadat serta sarana dan prasarana yang mungkin belum sempurna.
4. Dokter memiliki tanggung jawab besar
Kehidupan seseorang akan bergantung pada dokter yang menangani mereka. Sayangnya, dokter pun juga manusia yang bisa melakukan kesalahan karena berbagai faktor. Hal ini tentu dapat memperburuk keadaan pasien atau bahkan menimbulkan kematian. Seorang dokter pasti akan merasa sangat bersalah apabila dirinya tidak dapat menyelamatkan pasien yang menggantungkan diri sepenuhnya kepada dokter.
5. Jangan berharap dapatkan gaji yang banyak
Pandangan akan menjadi kaya dengan profesi dokter nampaknya harus pupus. Dokter internship di Indonesia nyatanya hanya dibayar Rp 2,5 juta per bulan dan belum dipotong pajak. Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Hasbullah Thabrany mengatakan dalam Kebijakankesehatanindonesia.net menyatakan gaji dari seorang dokter umum di rumah sakit pun setara dengan standar gaji pegawai kantoran atau sekitar Rp 3,5 juta.
Terlepas dari kelima hal itu, banyak pula masyarakat yang berterima kasih atas jasa para dokter. "Hari Dokter Nasional, terima kasih atas jasamu dan pengabdianmu untuk Indonesia," tertulis salah satu unggahan dari Kementerian Kesehatan dalam memperingati Hari Dokter Nasional di media sosial.
Sumber: Tempo