Beratnya Hidup sebagai Penderita Depresi, Hidup Penuh Pura-pura

Jumat 19 Oktober 2018, 08:23 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang yang terlihat baik-baik saja dalam aktivitas sehari-hari namun ternyata menderita depresi tingkat tinggi. Dr. Carol A. Bernstein, profesor psikologi dan neurologi di NYU Langone Health, Amerika Serikat, mengatakan depresi dan kecemasan sangat berbeda bagi setiap orang.

Depresi tingkat tinggi juga umumnya tak masuk kategori secara medis. Orang dapat mengalami depresi, tetapi tak paham soal lama depresi dan bagaimana mempengaruhi kehidupan, sehingga tak ada bedanya antara depresi dengan depresi tingkat tinggi.

Cara penyintas depresi melalui hari demi hari sesungguhnya tidak mudah. Berikut beberapa hal yang ingin dikatakan penyintas depresi untuk hidup dan bekerja ketika mengalami depresi tingkat tinggi, dikutip dari healthline.com.

1. Selalu berpura-pura
Kita mengenal soal imposter syndrome, seseorang merasa berpura-pura dan tidak bersama dalam keadaan baik seperti orang pikirkan. Anda jadi seseorang yang seolah memainkan diri sendiri, bersandiwara di tengah banyak orang untuk melihat baik-baik saja.

2. Perlu membuktikan diri dan berjuang 
Hidup dengan depresi tingkat tinggi itu sulit. Meskipun penderita bisa pergi ke kantor dan menyelesaikan tugas dengan baik, menjalankan hidup, namun tidak bisa mengeluarkan potensi seluruhnya. Sebenarnya, tidak semua orang akan percaya mereka berjuang karena kehidupan tidak runtuh seluruhnya. Umumnya, orang yang menderita kesehatan mental membutuhkan dukungan yang tepat sesuai kebutuhan.

3. Hari yang baik sesungguhnya relatif
Seorang pria bernama Christian, yang bekerja sebagai pengajar perangkat lunak mengatakan hari yang baik adalah bisa bangun sesuai alarm, mandi, dan berdandan. Dia bisa menjaga diri di tengah orang-orang, terutama sebagai pengajar. Dia harus bisa menutupi kecemasan. Hari yang baik menurutnya adalah kondisi mental yang jelas dan produktif.

4. Hari buruk juga tak terhindarkan
Untuk hari yang buruk, seseorang juga akan melalui hal yang sama, dari mulai bangun pagi dan pergi mandi. Namun, seseorang akan berpura-pura lebih keras untuk bisa mengelabui orang dari hal buruk yang dialami. Ketika selesai beraktivitas pada hari yang buruk, seseorang akan memanjakan diri dengan bermain media sosial atau makan di restoran.

5. Menyerap energi berlebih
Hari yang buruk menyerap energi yang sangat tinggi. Umumnya di tengah hari buruk pekerjaan yang diselesaikan juga tak optimal. Seseorang membutuhkan lebih banyak ruang bebas untuk mengontrol kembali pikirannya. Seorang penderita depresi mudah frustasi dengan rekan kerjanya. Sekalipun tidak ada jalan keluar dari masalah itu saat menghadapi hari buruk, seseorang akan lebih kritis terhadap dirinya sendiri. Oleh sebab itu, pada situasi buruk, seseorang yang mengalami depresi di tengah hari buruk akan lebih memprioritaskan tugasnya dan menekan dirinya sendiri.

6. Berjuang untuk fokus
Kadangkala ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan. Ada yang membutuhkan waktu seharian untuk mengerjakan beberapa hal kecil. Pekerjaan bisa mengantarkan seseorang terserang depresi karena perusahaan yang menuntut kompetisi menjadi terdepan. Seorang penulis bisa saja menulis sambil bersedih dan berteriak keras dalam hati. Namun, terkadang kondisi ini malah menunjang penulisan yang diinginkan pembaca karena emosi yang mendalam meski cukup menyeramkan.

7. Sangat melelahkan
Hidup dengan depresi menghabiskan hari-hari yang seharusnya dijalani dengan tersenyum dan tertawa. Hidup dengan depresi dan pikiran bahwa diri tidak berguna sebenarnya membuang-buang waktu. Maka, lakukanlah semua kekuatan untuk membuktikan pikiran itu salah. Jadilah yang terbaik sebagai anak, sebagai karyawan, dan lainnya. Dalam kondisi itu, kerjakanlah sesuatu yang membuat seseorang lain merasa lebih baik juga.

8. Meminta bantuan
Seorang agen perjalanan bernama Kate mengatakan meminta bantuan orang bukan pertanda lemah. Ketika mengalami depresi, dia banyak menghabiskan waktu minum minuman keras dan menghabiskan waktu enam minggu untuk rehabilitasi. Mintalah bantuan saat mengalami gangguan kesehatan mental. Pengobatan medis juga bisa membantu mengelola tingkat stres supaya bisa lebih baik.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat23 November 2024, 08:00 WIB

9 Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru

Gejala Penyakit Jantung dapat berupa nyeri dada, sesak napas, kelelahan, atau pingsan.
Ilustrasi. Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 November 2024, 07:00 WIB

Resep Roti Es Krim Goreng, Camilan Manis Ini Cocok Jadi Stok Frozen Food Ringan!

Rasa Roti Es Krim Goreng ini semakin lezat jika disajikan dengan saus cokelat atau karamel.
Es Krim Goreng. Foto: Instagram/my.foodplace
Science23 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 November 2024, Waspada Hujan Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin