Demam Halloween 2018, Ajang Cari Jodoh Juga? Cek Tradisi Kunonya

Kamis 18 Oktober 2018, 07:54 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Demam Halloween tak hanya heboh di Amerika. Faktanya, orang-orang di seluruh dunia merayakannya dengan berbagai cara. Bahkan seperti dilansir dari Bustle, Halloween adalah liburan favorit kedua bagi generasi milenial.

Halloween dikenal dengan berbagai tradisi uniknya yang mungkin membuat bulu-bulu di belakang leher Anda berdiri. Misalnya tentang penyihir yang berubah menjadi kucing, memakai topeng yang terbuat dari hewan mati, dan banyak lagi. Dan tradisi Halloween yang dirayakan zaman sekarang adalah tradisi yang berakar pada kebiasaan yang sudah ada sejak 2000 tahun lalu.

Kata Halloween pertama kali dipopulerkan dalam sebuah puisi. Menurut Kamus Etimologi Online, sebenarnya Halloween berasal dari dua kata berbeda. Yaitu Hallow dan Een.

Hallow atau orang suci - mengacu pada orang-orang kudus yang dirayakan pada Hari Semua Orang Suci (All Saints Day), pada setiap 1 November. Sementara "een" dari kata kontraksi dari "malam" - atau malam sebelumnya.

Berikut ini kisah unik dari tradisi Halloween yang kini masih digandrungi.

1. Tradisi Mengayun Apel
Mengayun apel sering dilakukan pada pesta Halloween. Alasannya? Nah, ini  mirip yang disebut ajang pencarian jodoh. Tradisi yang satu ini dulu dianggap sebagai bentuk ramalan yang dilakukan saat Halloween. 

Jadi peserta (pira) akan mencelupkan kepala mereka ke dalam tong air dan mencoba menggigit buah apel yang mengambang dalam upaya mencari tahu pasangan masa depan mereka.

Sementara sebelumnya, para wanita menandai sebuah apel dan melemparkannya ke dalam tong air tersebut. Kemudian mereka pasrah ditakdirkan kepada siapa pun yang menarik apelnya keluar dari air.

2. Jack-o-Lanterns
Kebiasaan ini yang  populer dilakukan oleh mereka yang merayakan Halloween. Sebuah labu yang telah dikeluarkan isinya, kemudian mengukirnya menyerupai wajah dan meletakkan lilin di dalamnya. Setelah itu benda yang kemudian dikenal dengan sebutan Jack O Lanterns itu diletakkan di beranda rumah.

Siapa Jack O Lantern? Tradisi ukiran Jack-o-Lanterns berbasis di Irlandia, saat itu bukan labu yang digunakan, tapi lobak. Legenda mengatakan bahwa seorang pria bernama Stingy Jack menjebak iblis, dan mengatakan dia hanya akan membiarkannya pergi jika iblis berjanji pada Jack bahwa dia tidak akan pernah masuk neraka. Setan setuju, tetapi Jack gagal mempertimbangkan bahwa tidak pergi ke neraka bukan berarti dia akan masuk ke surga juga.

Jack berakhir pada apa yang dikenal sebagai api penyucian dalam beberapa tradisi agama, dan dia dikutuk untuk menjelajahi bumi sebagai hantu untuk selama-lamanya. Teman lamanya, iblis, memberi Jack segumpal batu bara yang dibakar, yang dibawa Jack berkeliling dalam lobang berukir untuk menerangi jalannya. Penduduk setempat mulai mengukir wajah-wajah menakutkan ke dalam labu mereka sendiri untuk menakut-nakuti roh jahat seperti Jack of the Lantern.

3. Kostum Halloween
Berbagai sumber menyebutkan bahwa asal usul kostum Halloween sebenarnya memiliki tujuan praktis - untuk berbaur dengan roh. Selama Samhain, orang-orang Celtic percaya ada kemampuan yang tinggi untuk berkomunikasi dengan dunia roh, dan tidak semua orang berpikir itu ide yang bagus, jadi mereka mencoba untuk berbaur dengan mereka sebagai gantinya.

Untuk memalsukan hantu, orang-orang akan menyamar jadi mereka [hantu], yaitu dengan menggunakan kostum hantu tersebut.

4. Permainan Trick and Treating
Di Inggris abad pertengahan, "soulers" akan berkeliling mengemis rakyat kaya untuk mendapatkan "kue jiwa" saat  Halloween. Daripada mengancam untuk bermain trik, , mereka berdoa untuk jiwa orang-orang dengan imbalan kue.

Praktek itu cukup kontroversial pada 1950-an. Menurut American Journal of Play, disebutkan bahwa banyak orang dewasa yang mengajukan "keberatan keras" untuk tradisi Trick and Treating ini selama beberapa dekade, karena sering dipandang sebagai bentuk pemerasan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sehat23 November 2024, 08:00 WIB

9 Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru

Gejala Penyakit Jantung dapat berupa nyeri dada, sesak napas, kelelahan, atau pingsan.
Ilustrasi. Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 November 2024, 07:00 WIB

Resep Roti Es Krim Goreng, Camilan Manis Ini Cocok Jadi Stok Frozen Food Ringan!

Rasa Roti Es Krim Goreng ini semakin lezat jika disajikan dengan saus cokelat atau karamel.
Es Krim Goreng. Foto: Instagram/my.foodplace
Science23 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 November 2024, Waspada Hujan Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin