Fobia, Terasa Menakutkan dan Tidak Masuk Akal

Senin 08 Oktober 2018, 03:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anda punya fobia terhadap suatu hal? Awam melihatnya sebagai suatu hal wajar. Namun tidak demikian dengan orang yang memiliki fobia. Ya, seperti fobia yang saya derita. Saya sangat takut dengan ketinggian dan takut naik eskalator! Iyaaa... Eskalator!

Kalau di depan saya ada tangga biasa berdampingan dengan eskalator, pasti saya lebih memilih naik tangga saja. Daripada saya harus ancang-ancang terus satu dua tiga tapi kaki gak napak-napak di eskalator, kan malah bikin antrean panjang di belakangnya.

Cerita sedikit ya flashback ke masa silam. Waktu itu saya lagi malam mingguan bersama pacar di Gramedia Matraman untuk mencari buku-buku sebagai referensi penulisan skripsi. Posisi di lantai 3 kalau gak salah. Memang kalau eskalator naik saya takutnya biasa aja. Takut, tapi gak luar biasa. Berbeda kalau eskalator turun itu ngerinya luar biasa.

Nah, tibalah saatnya saya harus turun dari lantai 3 ke 2 dan tidak ada pilihan lain selain eskalator. Oke, saya berhenti ketika posisi sudah di depan eskalator. Kok ngeri banget yaaa... tiba-tiba saya balik badan terus langsung menghampiri satpam. "Pak, minta tolong apakah eskalatornya bisa dimatikan dulu? Saya takut pak mau turun," pinta saya dengan sangat memelas ke bapak security, sementara si pacar mukanya mulai jutek.

Gak pake lama pak satpam bergegas mematikan eskalator dan orang-orang yang ada di situ pun pada bertanya-tanya ada apa gerangan. Malu? Sudah pasti. Tapi daripada saya semaleman di Gramedia, gak pulang-pulang. Mending malu sebentar deh. Sudah tak saya hiraukan lagi tatapan-tatapan aneh yang memandang ke saya.

Akhirnya, saya sampai di lantai dasar dengan selamat. Tapi... si pacar murka! "Ngapain sih kamu sampe minta satpam matiin eskalatornya segala? Kan malu dilihatin orang-orang. Kamu kan bisa pegangan aku.!!!" cerocosnya sambil bersungut-sungut. 

Yah gimana dong yaaa, saya cuma bisa diam sambil masih menetralisir ngos-ngosan akibat turun eskalator secara manual.

Gara-gara itu juga saya penasaran, kenapa sih orang bisa sampai fobia? Yuks simak artikel saya yang pernah dimuat di MALE Magazine..

“Orang-orang yang fobia, mereka merasakan suatu ketakutan dan kecemasan pada sesuatu yang sifatnya spesifik/objeknya jelas. Misal, takut dengan binatang (laba-laba, anjing, serangga), takut terhadap kejadian alam (petir, ketinggian, air), takut pada benda medis (jarum suntik, darah), takut yang sifatnya situasional (pesawat terbang, lif, ruangan tertutup),” kata psikolog klinis, FX Albino Prasodjo.

Psikolog yang berpraktik di Bethsaida Hospital, Paramount Gading Serpong ini menambahkan bahwa ada tiga kategori fobia yang utama, yaitu: Pertama, fobia spesifik, yaitu ketakutan irasional yang terus-menerus pada objek tertentu atau situasi (seperti pesawat terbang atau ruang tertutup), alam (badai atau ketinggian), binatang atau serangga (anjing atau laba-laba), darah, suntikan atau cedera (seperti pisau atau tindakan medis), fobia lainnya (suara keras atau badut).

Kedua, fobia sosial, perasaan yang lebih dari sekadar rasa malu. Fobia sosial melibatkan kombinasi berlebihan antara kesadaran diri dengan rasa takut terhadap pengawasan publik atau penghinaan dalam situasi umum. Perasaan takut ditolak, dicap negatif, atau takut menyinggung perasaan orang lain.

Ketiga, fobia ruang terbuka (agoraphobia), yaitu takut pada situasi seperti menggunakan angkutan umum, berada di ruang terbuka atau tertutup, berdiri di tengah orang banyak, berada di luar rumah sendirian. Kebanyakan orang dengan agoraphobia semakin menjadi setelah mengalami satu atau lebih serangan panik sehingga mereka takut mengalami lagi hal tersebut dan menghindari tempat di mana itu terjadi. Agoraphobia bisa sangat parah hingga tidak bisa meninggalkan rumah.

“Sebanyak 75 persen orang mempunyai fobia lebih dari satu objek atau situasi. Misal, takut terhadap tiga hal; petir, kecoa, ruang tertutup,” ujar Albino. Lalu apa sebetunya yang menyebabkan seseorang mengalami fobia, bahkan bisa lebih dari satu jenis?

“Dalam kasus spesicif phobia, individu mengalami pengalaman traumatis dengan objek fobianya. Misal, pernah digigit tawon, terjebak dalam lift, atau individu itu tidak mengalami peristiwa traumatik secara langsung tapi pernah melihat orang lain mengalami peristiwa traumatik itu. Contoh, melihat orang tenggelam di kolam renang, membaca berita hilangnya pesawat terbang dengan dugaan pilot bunuh diri,” jawab Albino.

Untuk mengatasinya, Albino menyarankan jika seseorang tidak sering berhadapan dengan fobianya, tidak menjadi masalah dan biasanya orang yang mengalami fobia akan menghindari objek yang ditakutinya itu. Namun memang ada situasi yang tidak dapat dihindari. Jika demikian, individu yang mengalami fobia biasanya akan mengalami kecemasan -mengantisipasi apa yang akan terjadi- yang diakibatkan oleh objek fobianya.

Tipsnya, atur nafas hingga stabil ketika ketakutan itu muncul. Lalu bayangkan atau alihkan pikiran negatif (ketakutan) kepada sesuatu yang positif.

Tidak semua fobia membutuhkan pengobatan tetapi jika sudah mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan semakin mengganggu, barulah berkonsultasi ke profesional untuk pemeriksaan lebih lanjut. #mamipanda 

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak