SUKABUMIUPDATE.com - Posisi baru Raffi Ahmad sebagai produser film menarik untuk diperbincangkan. Jabatan itu didapat Raffi dengan keringat. Presenter Dahsyat dan Pesbukers ini mengaku pernah dituding menghambur-hamburkan uang. Ada pula yang menyebut Raffi Ahmad asal merekrut pemain padahal, yang dibutuhkan produksi layar lebar adalah aktor dan aktris dengan rekam jejak gemilang. Kami mengonformasi isu ini kepada Raffi. Inilah jawabannya.
“Jadi produser film itu enak? Enggak juga,” katanya. Aktor Terfavorit di ajang Indonesia Kids Choice Awards 2009 melanjutkan, “Laku tidaknya sebuah film tidak bisa dengan mudah ditebak tapi bisa dipelajari. Banyak film rilisan rumah produksi baru yang mengumpulkan 100 ribu penonton saja susahnya bukan main. Saya, sih alhamdulillah. Paling sedikit mengumpulkan 300 ribu penonton. Itu level aman agar kami tetap bisa memproduksi film baru.”
Bikin film ibarat berjudi. Rezekinya susah ditebak. Jauh-jauh syuting film hingga ke luar negeri ternyata jumlah penontonnya tidak sesuai harapan. Ada juga film horor, The Secret: Suster Ngesot Urban Legend, yang dibuat dengan bujet terbatas namun mampu mengumpulkan lebih dari setengah juta penonton. Padahal, lawannya raksasa asal Hollywood, Avengers Infinity War. Film pertama yang diproduksi Raffi ini mengumpulkan 600 ribuan penonton.
The Secret satu-satunya film lokal yang dirilis bersamaan dengan Avengers. Raffi Ahmad berani melawan Avengers karena punya strategi. “Avengers bergenre aksi-fantasi dengan segmen mayoritas remaja dan laki-laki. The Secret yang bergenre horor menyasar remaja putri dan ibu-ibu. Beda genre jadi saya berani melawan meski produser lain kala itu memilih mundur,” kenang dia.
Bikin film ibarat berjudi. Rezekinya susah ditebak. Jauh-jauh syuting film hingga ke luar negeri ternyata jumlah penontonnya tidak sesuai harapan. Ada juga film horor, The Secret: Suster Ngesot Urban Legend, yang dibuat dengan bujet terbatas namun mampu mengumpulkan lebih dari setengah juta penonton. Padahal, lawannya raksasa asal Hollywood, Avengers Infinity War. Film pertama yang diproduksi Raffi ini mengumpulkan 600 ribuan penonton.
The Secret satu-satunya film lokal yang dirilis bersamaan dengan Avengers. Raffi Ahmad berani melawan Avengers karena punya strategi. “Avengers bergenre aksi-fantasi dengan segmen mayoritas remaja dan laki-laki. The Secret yang bergenre horor menyasar remaja putri dan ibu-ibu. Beda genre jadi saya berani melawan meski produser lain kala itu memilih mundur,” kenang dia.
Sumber: Tempo