SUKABUMIUPDATE.com - Hari Raya Idul Fitri merupakan salah satu momen besar yang ditunggu-tunggu seluruh umat Muslim di dunia. Setelah menjalani kewajiban berpuasa selama 30 hari di bulan Suci Ramadan, Idul Fitri ditandai sebagai 'hari kemenangan’. Beberapa tradisi pun dilakukan terkait perayaan hari yang juga dikenal sebagai momen saling memaafkan tersebut.
Tradisi seperti berkumpul atau mengunjungi sanak saudara sampai makanan-makanan khas saat Idul Fitri dilakukan secara berbeda di tiap negara yang merayakan. Tradisi lainnya termasuk "Eidiyah". Yaitu tradisi memberikan hadiah, umumnya berupa uang tunai, kepada anak-anak dari orang tua dan juga kerabat.
Di Indonesia sendiri istilah Eidiyah biasa disebut dengan THR (Tunjangan Hari Raya). Namun, makna THR itu sendiri sesungguhnya merupakan bonus upah kepada masyarakat Indonesia yang bekerja dan diberikan saat menjelang hari raya.
Dilansir dari Qatar Living, sejarah Eidiyah dimulai saat era Fatimah (istri Nabi Muhammad SAW) yang membagikan hadiah kepada anak-anak dan orang miskin di daerahnya. Tradisi ini berlanjut di mana orang-orang kaya mulai membagikan hadiah kepada anak-anak miskin dan orang dewasa yang mampu menyelesaikan membaca Al-Qur’an.
Tidak hanya berupa uang tunai, beberapa orang juga memberikan permen, mainan atau barang lainnya. Pemberian Eidiyah ini juga tidak dibatasi hanya kepada anak-anak Muslim. Semua anak-anak yang ditemui atau berkunjung ke rumah saat Idul Fitri juga dapat menerima Eidiyah.
Di Asia Tenggara, Eidiyah dikenal sebagai 'uang hari raya'. Masyarakat Muslim juga didorong untuk memberi sedekah, memaafkan dan melupakan permasalahan yang mungkin telah terjadi selama tahun tersebut. Selain itu, ada kewajiban beramal yang disebut 'Zakat Al Fitr', yang termasuk dalam Rukun Islam.
Dalam tradisi di Qatar, anak-anak mengunjungi tetangga di lingkungan rumahnya dan mengucapkan salam, ‘Eidkum Mubarak Ya Ahel Al Bait’. Salam tersebut merupakan salam ciri khas Idul Fitri di Qatar saat mengunjungi tetangganya. Setelah mengucapkan salam tersebut, anak-anak pun ditanggapi dengan membuka pintu dan memberikan Eidiyah.
Seiring perkembangan zaman, tradisi pemberian Eidiyah saat Idul Fitri mulai bervariasi. Dari merencanakan liburan, piknik bahkan sampai mengunjungi pusat perbelanjaan.
Sumber: Tempo