SUKABUMIUPDATE.com - Ada beberapa alasan umum ketika berbicara mengenai kandasnya suatu hubungan cinta. Contohnya seperti perselingkuhan, berbohong, jarak jauh dan lainnya. Tetapi, hasil survei yang berasal dari sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa seks yang buruk juga bisa menjadi penyebab berakhirnya sebuah hubungan.
Terbukti secara ilmiah bahwa seks yang benar-benar buruk, memiliki dampak negatif pada suatu hubungan, setidaknya untuk pria. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kristina Dzara di Southern Illinois University bertujuan untuk meneliti peran seks dalam pernikahan.
Penelitian ini diikuti lebih dari 1000 pasangan di Louisiana dari tahun 1998 hingga 2004. Usia rata-rata para istri adalah 28 tahun, sedangkan para suami, 30 tahun. Ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah seksualitas pasangan dalam tiga sampai enam bulan pertama pernikahan. Yang mencakup pada frekuensi hubungan seksual dan juga kepuasan seksual.
Hasilnya, pada wanita ditemukan bahwa meskipun kepuasan dengan keintiman fisik mengurangi kemungkinan perceraian, namun keterkaitan kualitas pernikahan dengan kepuasan seksual memang dapat menjadi salah satu penyebab perceraian. Sedangkan, pada pria, kemungkinan perceraian secara dramatis berkurang pada suami yang dilaporkan puas secara seksual.
"Pasangan dengan suami yang memiliki kepuasan diri tertinggi pada keintiman fisik, dibandingkan dengan suami dengan kepuasan diri terendah pada keintiman fisik, mengurangi kemungkinan alami gangguan perkawinan sekitar 83,7 persen,” tulis Kristina dalam pernyataannya.
Hal terkait seks yang buruk pengaruhi hubungan juga diungkapkan dalam survei yang dilakukan oleh One Poll dan Pure Romance. Menurut hasil penelitiannya, pria mengungkapkan alasan paling umum untuk menyebut seks buruk adalah kurangnya orgasme (41 persen). Alasan berikutnya adalah foreplay (36 persen). Dan, sisa 29 persen lainnya mengakui bahwa mereka kecewa ketika tidak mendapat timbal balik seks oral atau dengan frekuensi kecepatan yang terlalu cepat.
Untuk responden wanita, sebanyak 57 persen setuju bahwa tidak mendapatkan foreplay yang cukup dapat merusak hubungan seksual. Selanjutnya, hampir setengah dari mereka (44 persen), mengatakan seks itu buruk ketika para wanita tidak mencapai orgasme atau berjalan terlalu cepat. Menariknya, 37 persen dari responden wanita mengungkapkan bahwa seprai yang kotor dapat benar-benar merusak momen seksual mereka.
Sumber: Tempo