SUKABUMIUPDATE.com - Jumlah pendaki Gunung Gede, Jawa Barat, tercatat mencapai 600 orang per hari. Kebanyakan mereka adalah anak muda generasi milenial. Angka 600 pengunjung per hari ini sesuai dengan kuota maksimal jumlah pendaki yang ditetapkan taman nasional.
Data itu tercatat dalam formulir pendaftaran pendaki Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, yang masuk melalui tiga pintu Gunung Gede, yakni pintu Cibodas, Gunung Putri, dan Suryakencana.
“Sebanyak 75 persen pendaki berusia 20-an tahun,” kata Kepala Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan TNGGP Johanes Wiharesno saat ditemui Tempo dalam acara Indofest di Jakarta Convention Center, Minggu, 6 Mei 2018.
<iframe id="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_travel_inarticle_0" style="font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; font-stretch: inherit; font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: bottom; border-width: 0px; padding: 0px; margin: 0px;" title="3rd party ad content" name="google_ads_iframe_/14056285/tempo.co/desktop_travel_inarticle_0" width="1" height="1" frameborder="0" marginwidth="0" marginheight="0" scrolling="no"> </iframe>Rata-rata pendaki berasal dari Jakarta dan wilayah Jawa Barat, seperti Bandung dan Bogor. Mulai April—sejak jalur pendakian dibuka pasca-pemulihan ekosistem—hingga sekarang, jumlah total pendaki Gunung Gede mencapai 9.000 orang.
Menurut Johanes, terjadi perubahan tren pendaki. Dulu, kata dia, pendaki Gunung Gede didominasi kelompok mahasiswa pecinta alam. “Tren berubah sejak ada film 5 cm,” ujarnya.
Film gubahan Rizal Mantovani yang dirilis pada 2012 itu memang sempat membikin aktivitas naik gunung menjadi booming. Pengunjung yang rata-rata milenial pun selalu memadati kawasan gunung setiap weekend dan libur panjang.
Pintu Cibodas menjadi jalur favorit pendaki. Rata-rata dalam sehari, 300 pendaki masuk melalui Cibodas, 200 melalui Suryakencana, dan 100 melewati Gunung Putri.
Sumber: Tempo