SUKABUMIUPDATE.com - Kegemukan dan obesitas dianggap sering sama, padahal keduanya adalah kondisi yang berbeda. Overweight adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang melebihi batas ideal, sementara obesitas merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan menumpuknya lemak berlebih di dalam tubuh. Kondisi kedua ini memiliki penerapan kesehatan yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang tepat. Artikel ini akan mengulas perbedaan keduanya, penyebab, serta cara mengenali dan mengatasi masalah ini.
Apa Itu Kegemukan dan Obesitas?
Overweight mengacu pada berat badan berlebih yang diukur menggunakan Indeks Massa Tubuh (BMI). Kondisi ini sering kali menjadi tanda awal risiko kesehatan yang lebih serius. Sebaliknya, obesitas adalah kondisi kronis di mana penumpukan lemak tubuh secara berlebihan, sehingga meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, gangguan jantung, dan beberapa jenis kanker.
Perbedaan utama kelebihan berat badan dan obesitas terletak pada tingkat BMI:
- Kegemukan: BMI antara 25-29,9
- Obesitas: BMI ≥ 30
Namun, bagi masyarakat Asia, termasuk Indonesia, standar BMI yang lebih relevan adalah:
- BMI 23,0-24,9: Kegemukan
- BMI ≥ 25,0 : Obesitas Tingkat I
- BMI ≥ 30,0 : Obesitas Tingkat II
Penyebab Kegemukan dan Obesitas
Baca Juga: Ingin Hidup Lebih Lama? Terapkan 8 Tips Sehat untuk Memperpanjang Usia
Penyebab utama kelebihan berat badan dan obesitas adalah ketidakseimbangan antara jumlah kalori yang dikonsumsi dengan jumlah kalori yang dibakar. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi risiko ini meliputi:
1. Faktor Genetik: Cara tubuh memproses makanan menjadi energi sangat dipengaruhi oleh genetik.
2. Usia: Metabolisme tubuh melambat seiring bertambahnya usia, yang mempermudah peningkatan berat badan.
3. Gangguan Tidur: Kurang tidur dapat mengganggu hormon pengatur rasa lapar dan kenyang, sehingga meningkatkan nafsu makan.
4. Kehamilan: Peningkatan berat badan selama kehamilan sering kali sulit kembali ke kondisi ideal.
5. Penyakit Tertentu: Kondisi medis seperti sindrom Cushing, PCOS, atau hipotiroidisme dapat mempengaruhi berat badan.
6. Obat-Obatan: Konsumsi obat tertentu, seperti steroid atau pil KB, dapat memicu kenaikan berat badan.
Mengukur Overweight dan Obesitas dengan BMI
Indeks Massa Tubuh (BMI) adalah cara umum untuk menentukan kategori berat badan seseorang. Rumus BMI adalah:
- BMI = Berat badan (kg) / [Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)]
Hasil perhitungan BMI dapat diurutkan sebagai berikut:
- < 18,5: Berat badan kurang (underweight)
- 18,5-24,9 : Berat badan ideal (normal)
- 25-29,9 : Berat badan berlebih (overweight)
- ≥ 30: Obesitas
Meski demikian, BMI tidak selalu mencerminkan kondisi kesehatan seseorang. Faktor-faktor lain seperti massa otot, usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit juga harus diperhitungkan.
Dampak Kesehatan Kegemukan dan Obesitas
Kondisi kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, seperti:
- Diabetes tipe 2: Kadar gula darah yang tidak terkontrol.
- Hipertensi: Tekanan darah tinggi akibat pemadatan lemak di pembuluh darah.
- Penyakit jantung: Risiko serangan jantung dan stroke meningkat.
- Gangguan pernapasan: Seperti sleep apnea.
- Kanker: Beberapa jenis kanker, termasuk payudara dan usus besar.
Mengatasi Kegemukan dan Obesitas
Baca Juga: Awas Hoaks! Gunung Gede Tidak Erupsi Pada Periode 1 Januari-8 April 2025
Untuk mengelola kelebihan berat badan dan obesitas, langkah-langkah berikut dapat diambil:
1. Pola Makan Sehat: Kurangi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak trans. Pilih makanan kaya serat seperti buah, sayuran, dan biji-bijian.
2. Aktivitas Fisik: Lakukan olahraga secara rutin, minimal 150 menit per minggu.
3. Konsultasi Medis: Jika perlu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk program penurunan berat badan yang tepat.
4. Obat dan Terapi: Dalam kasus tertentu, dokter mungkin meresepkan obat atau merekomendasikan operasi bariatrik untuk mengurangi berat badan.
5. Mengelola Stres: Stres dapat memicu pola makan berlebih, sehingga penting untuk menjaga kesehatan mental.
Dengan memahami perbedaannya, Anda dapat mengambil langkah-langkah preventif dan kuratif untuk menjaga kesehatan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda merasa berat badan Anda mulai mempengaruhi kualitas hidup. Mengadopsi gaya hidup sehat adalah kunci untuk mencegah dan mengatasi kedua kondisi ini.
Sumber : verywellhealth