Harus Sejak Dini, 3 Cara Mengasah Kemampuan Berempati Pada Anak

Jumat 31 Mei 2024, 11:08 WIB
Ilustrasi, Belajar melatih empati anak sejak dini (Sumber: pexels.com)

Ilustrasi, Belajar melatih empati anak sejak dini (Sumber: pexels.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Umumnya orang tua menilai baik-buruk sikap seorang anak dari caranya berempati. Namun hal ini tidak berlaku bagi anak usia di bawah 7 tahun.

Dalam buku yang ditulis Indah, R. N. (2017) berjudul Gangguan berbahasa: Kajian pengantar, ditegaskan bahwa kemampuan anak memahami orang lain baru muncul mulai usia 7 tahun. Jadi tidak heran jika anak usia di bawah 7 tahun kemampuan berempatinya belum sebaik yang kita harapkan.

Namun tetap saja si kecil harus diperkenalkan cara berempati sedini mungkin. Menumbuhkan kemampuan berempati pada anak penting untuk membentuk karakter yang baik, bermoral, berakhlak mulia, serta mampu memahami perasaan dan kesedihan orang lain.

Penyebab Anak Usia 0 – 6 Tahun Belum Bisa Berempati dengan Baik.

Kemampuan berpikir anak usia 0 – 6 tahun masih egosentris atau berpusat pada diri sendiri. Anak belajar memahami dunia berdasarkan sudut pandangnya sendiri. Sehingga anak berusaha memperoleh pengakuan kita dengan menunjukkan pencapaian atau keterampilan mereka. Si kecil sering kali memamerkan hasil kerjanya, pakaian yang dikenakannya, dan kemampuannya dalam melakukan sesuatu.

Dalam buku tersebut hal ini bisa teramati dari perkembangan bahasa si kecil seperti berikut;

1. Anak tidak peduli dengan siapa mereka bicara dan siapa yang mendengarkan bicaranya
2. Anak sering mengulang bahasanya karena senang bicara sendiri
3. Anak berbicara berdasarkan apa yang dipikirkannya
4. Anak bisa berbicara tanpa membutuhkan lawan bicara
5. Anak mampu menjawab pertanyaan, berpendapat, dan mengkritik orang lain namun belum mampu memahami orang lain dengan baik

Karena kemampuan berbahasa dan berpikirnya ini, anak usia 0 – 6 tahun belum bisa memahami atau berempati dengan baik. Jadi ketika anak tidak mau berbagi bukan berarti ia adalah anak yang tidak baik ya, Bun.

Kapan Anak Bisa Menunjukkan Kemampuan Berempatinya?

Sebagaimana yang telah diulas sebelumnya, kemampuan berempati muncul di usia 7 tahun. Namun kemampuan dasar berempati itu sendiri sudah ada sejak kecil. Dilansir Jurnal Pendidikan Anak Universitas Sebelas Maret, Goleman psikolog Amerika terkenal yang menulis buku Emotional Intelligence pernah mengatakan bahwa sejak bayi kita sudah memiliki akar empati.

“Contohnya dapat kita lihat ketika ada seorang bayi yang ikut menangis setelah mendengar tangisan bayi lain. Pada keadaan lain, seorang bayi berumur 1 tahun akan mengulum jarinya untuk mengetahui ia terluka atau tidak melihat bayi lain terluka. Begitu pula seorang anak menghapus air matanya ketika melihat ibunya menangis.” Jelas Rahmawati dalam Jurnal tersebut.

Kepekaan ini merupakan kemampuan dasar berempati yang dimiliki oleh semua individu. Namun seiring berkembangnya kemampuan berpikir, kepekaan ini bisa hilang ataupun berkembang. Kemampuan berempati ini tentunya tidak akan sama karena perbedaan tingkat kepekaan anak yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itulah untuk memperkuat rasa empati diperlukan upaya untuk mengasah dan melatih kepekaannya.

Cara Mengasah Kemampuan Berempati pada Anak

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Ayah Bunda lakukan untuk mengasah kemampuan berempati anak.

1. Mengajak anak bermain peran

Mengasah kemampuan berempati pada anak harus dilakukan semenyenangkan mungkin. Penting untuk mengenalkannya bahwa berempati pada orang lain itu merupakan sesuatu yang baik dan menyenangkan. Piaget, tokoh yang mengembangkan teori kognitif mengatakan bahwa metode bermain peran sangat cocok untuk anak usia 0 – 6 tahun.
Permainan ini mengajak anak untuk ikut serta dalam mendalami karakter atau sifat orang dan menyelesaikan masalah dalam waktu singkat. Selain itu, bermain peran bisa melatih daya imajinasi si kecil, lho.

Ada banyak penelitian yang menemukan bahwa mengajak anak bermain peran efektif untuk menanamkan empati di usia dini. Nah Ayah Bunda bisa mulai menyiapkan ceritanya, nih.

2. Membacakannya buku cerita dan berdiskusi mengenai permasalahan dan perasaannya
Hampir sama dengan bermain peran, cara ini juga bisa melatih daya imajinasi si kecil. Bunda bisa membacakannya buku cerita, misalnya pada waktu sebelum tidur. Pada kondisi tersebut, biasanya otak anak dalam keadaan rileks jadi ia bisa lebih mudah menyerap informasi.

Setelah membacakannya Bunda bisa memberi anak umpan balik seperti bertanya berkaitan dengan isi cerita tersebut. Kemudian bisa Bunda kaitkan dengan perasaannya seperti, “Bagaimana kalau seandainya kakak yang jadi Pak Tani? Kakak sedih tidak kalau timunnya dicuri?”

Nah jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang sederhana sehingga tidak membingungkan si kecil ya, Bunda.

3. Mengenalkan anak bentuk-bentuk emosi

Hal yang tidak kalah penting adalah mengenalkan bentuk-bentuk emosi diri, seperti marah, sedih, senang, kagum. Ketika anak sedih atau marah, sebaiknya kita memvalidasi dulu perasaannya, tidak buru-buru menghilangkan perasaan tersebut. Kesalahan yang paling umum dilakukan ketika anak menangis adalah buru-buru membuat tangisnya berhenti atau mengalihkan perasaannya dengan iming-iming membeli makanan atau mainan. Pola perilaku yang seperti ini dapat membuat anak kehilangan rasa empati sebab ia tidak diberi keleluasaan untuk meluapkan emosi diri.

Anak mudah menangis bukan berarti ia anak yang lemah tetapi perasaannya sangat peka. Anak mudah marah bukan berarti ia anak yang nakal tetapi ia belum mampu mengendalikan perasaannya.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Membesarkan Anak yang Berkemauan Keras, Terapkan Yuk Bund

Maka kita perlu memvalidasi perasaannya agar anak mampu mengenal bentuk emosi yang dirasakan. Tak hanya itu, kita juga bisa menawarkan solusi agar anak belajar menangani permasalahannya. Misalnya, “Iya Bunda tahu Kakak sedang kesal. Kakak tidak mau membereskan mainan. Bunda mengerti. Gak apa-apa nangis aja dulu, biar habis dulu kesalnya. Cuma kalau tidak dibereskan, Bunda sedih. Gimana ya kalau mainan Kakak tiba-tiba ada yang hilang? Kalau sudah selesai nangisnya, kita bereskan sama-sama ya.”

Empati yang diasah dengan baik dapat mencegah anak melakukan tindakan melukai orang lain baik secara fisik atau emosional. Hal ini bisa terlihat dari caranya menunjukkan kepedulian kepada orang lain seperti menolong, mendengarkan, memahami, dan menghargai.

Yuk mulai ajarkan anak berempati sejak dini! Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

REFERENSI
Indah, R. N. (2017). Gangguan berbahasa: Kajian pengantar.
Rahmawati, A. (2014). Metode bermain peran dan alat permainan edukatif untuk meningkatkan empati anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak, 3(1).
Ulfah, S., Marmawi, R., & Miranda, D. (2019). Upaya Guru Menumbuhkan Sikap Empati Pada Anak Di TK Perintis 2 Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 8(3).

Penulis: Jelsa, Mahasiswa Magang dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)