SUKABUMIUPDATE.com - Puasa Syawal atau dalam bahasa sunda biasa disebut Nyawalan adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 2 hingga akhir bulan Syawal.
Puasa Syawal terdiri dari enam hari berturut-turut atau bisa juga dilakukan secara acak pada hari-hari yang berbeda di bulan Syawal.
Puasa Syawal merupakan amalan yang dianjurkan bagi umat Islam setelah selesai menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Puasa Syawal memiliki banyak manfaat, antara lain membersihkan tubuh dari sisa-sisa toksin dan racun yang terdapat dalam tubuh, meningkatkan imunitas tubuh, meningkatkan kualitas tidur, dan membantu menurunkan berat badan.
Selain manfaat kesehatan, puasa Syawal juga memiliki manfaat rohani, yaitu dapat meningkatkan keimanan dan taqwa kepada Allah SWT.
Dengan melakukan puasa Syawal, umat Muslim diingatkan kembali akan pentingnya menjaga kesucian dan kebersihan hati serta tetap mempertahankan ibadah puasa setelah bulan Ramadhan.
Namun, puasa Syawal tidak diwajibkan bagi umat Muslim dan hanya bersifat sunnah. Namun, puasa Syawal memiliki banyak keutamaan yang didapat bagi siapa saja yang melaksanakannya.
Baca Juga: Ini Jadwal Operasional Tol Bocimi Sabtu H+3 Lebaran: Pagi ke Sukabumi, Sore Menuju Jakarta
Keutamaan Puasa Syawal
Melansir dari Tempo.co, selain memiliki dampak secara medis, nyatanya puasa Syawal dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda bahwa siapa saja yang berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun. Seperti dilansir dari laman nu.or.id, berikut merupakan keutamaan dari puasa sunnah Syawal.
1. Penyempurna Puasa Ramadhan
Sebagaimana shalat sunnah rawatib yang merupakan penyempurna shalat fardhu, puasa Syawal juga menjadi penyempurna puasa Ramadhan yang merupakan ibadah wajib umat Islam.
2. Pahala Puasa Satu Tahun
Dalam Al-Quran, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-An’am ayat 160 bahwa setiap satu amal ibadah akan dibalas pahala sepuluh kali lipatnya. Mengacu pada hal tersebut, maka satu bulan puasa Ramadan dikali 10 sama dengan 10 bulan, kemudian 6 hari puasa Syawal dikali 10 sama dengan 2 bulan, sehingga 10 bulan ditambah dengan 2 bulan sama dengan 12 bulan.
3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan
Tumbuhnya sikap konsisten dari dalam jiwa merupakan salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah. Melakukan puasa sunnah Syawal atas dorongan diri sendiri merupakan ciri diterimanya puasa Ramadhan seseorang.
4. Sebagai Tanda Syukur
Melakukan puasa sunnah Syawal merupakan tanda syukur seorang hamba terhadap rezeki yang telah diberikan selama bulan Ramadhan.
Hal tersebut sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, dalam hadits tersebut Rasulullah bersabda bahwa siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman dan berharap pahala serta ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni.
5. Menjaga Konsistensi Ibadah
Seusai bulan Ramadhan, biasanya banyak ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan menjadi terputus. Dengan menjalankan puasa sunnah Syawal, maka hal tersebut dapat dilihat sebagai suatu konsistensi dalam menjaga ibadah.
Selain itu, puasa Syawal juga membantu menstabilkan berat badan dan mengurangi risiko obesitas. Selama bulan Ramadhan, tubuh kita terbiasa makan dalam jumlah terbatas dan memiliki waktu yang terbatas untuk makan.
Hal ini dapat membantu mengurangi konsumsi makanan dan menyeimbangkan berat badan. Dengan melanjutkan puasa di bulan Syawal, kita dapat terus menjaga pola makan sehat dan mengurangi risiko obesitas.
Dalam menjalankan puasa Syawal, kita juga dapat memperkuat silaturahmi dengan keluarga dan teman-teman. Kita dapat mengajak keluarga atau teman-teman untuk berbuka puasa bersama dan memperkuat hubungan antar sesama.
Dengan begitu, kita dapat mempererat hubungan sosial dan membangun kebersamaan yang baik di antara sesama muslim.
Baca Juga: Bisa Anda Coba di Rumah, 10 Cara Menurunkan Kolesterol LDL Secara Alami
Dilansir dari laman zakat.or.id, puasa sunnah Syawal dilaksanakan pada enam hari di bulan Syawal, biasanya pada tanggal dua hingga tujuh Syawal secara berturut-turut. Namun demikian, jika puasa dilakukan selain tanggal tersebut dan tidak dilakukan secara berurutan, tetapi melakukannya dalam enam kali, maka tetap akan mendapatkan nilai keutamaan puasa sunnah Syawal.
Sementara itu, untuk pembacaan niat puasa Syawal dilakukan seperti puasa yang lainnya, tetapi berbeda dengan puasa Ramadhan. Niat puasa sunnah Syawal dapat dilakukan di siang hari sejauh belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Sumber: Tempo.co/(Zakat.or.id | NU.or.id