Sejarah Perayaan Maulid Nabi Muhammad, Peringatan Besar Setiap 12 Rabiul Awal

Kamis 06 Oktober 2022, 18:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Umat Islam telah memasuki bulan Rabiul Awal, yang menjadi penanda peringatan Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kelahiran Nabi terakhir yang paling dimuliakan Allah SWT ini diyakini terjadi pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.

photoPerayaan Maulid Nabi Muhammad - (Istimewa)</span

Melansir dari Suara.com, lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah menetapkan 1 Rabiul Awal 1444 H jatuh pada hari Selasa, 27 September 2022 lalu.

Berdasarkan ikhbar ini, maka perayaan Maulid Nabi 2022 akan dilaksanakan pada Sabtu, 8 Oktober 2022. 

Di Indonesia, Maulid Nabi dijadikan sebagai hari besar keagamaan yang akan diperingati setiap tahun oleh umat Islam. 

Sepanjang bulan Rabiul Awal atau yang sering disebut juga sebagai bulan Maulid, umat Islam khususnya di Indonesia akan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara. 

lantas  apakah Anda sebagai umat muslim sudah mengetahui bagaimana sejarah Maulid Nabi? Simak penjelasan selengkapnya dibawah ini ya.

Baca Juga :

Peringatan Maulid Nabi Tanggal 8 Oktober 2022, Apakah Menjadi Libur Nasional?

Sejarah Maulid Nabi 

photoMaulid Nabi Muhammad - (Istemewa)</span

Ternyata kebiasaan merayakan atau memperingati hari lahir Nabi Muhammad sudah ada sejak ribuan tahun lalu oleh bangsa Arab. Tepatnya, umat muslim telah melakukan Maulid Nabi sejak tahun kedua hijriah. 

Catatan sejarah itu merujuk pada buku Sejarah Maulid Nabi (2015) karya Ahmad Tsauri dari Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa. 

Tidak hanya itu, dalam catatan tersebut juga menjelaskan jika seorang bernama Khaizuran (170 H/786 M) yang merupakan seorang ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke kota Madinah lalu memerintahkan agar para penduduk mengadakan perayaan kelahiran dari Nabi Muhammad di Masjid Nabawi. 

Dari Madinah, Khaizuran juga telah singgah di kota Makkah dan melakukan perintah yang sama kepada para penduduknya untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.

Jika di Madinah perayaan Maulid Nabi akan bertempat di masjid, Khaizuran memerintahkan kepada para penduduk Makkah untuk merayakan Maulid di dalam rumah mereka masing-masing. 

Seperti yang dijelaskan dalam buku tersebut, Khaizuran disebutkan sebagai sosok yang sangat berpengaruh selama masa pemerintahan tiga khalifah Dinasti Abbasiyah. 

Di antaranya yaitu pada masa Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas (suami), Khalifah al-Hadi dan juga Khalifah al-Rasyid (putra). 

Akibat dari pengaruh yang begitu besarnya tersebut, Khaizuran mampu menggerakkan semua masyarakat Muslim di Arab. 

Hal tersebut dilakukan semata agar teladan, ajaran, serta kepemimpinan mulia Nabi Muhammad dapat terus menginspirasi dan diteruskan oleh warga Arab dan juga umat Islam pada umumnya. 

photoMaulid Nabi Muhammad SAW - (Freepik.com)</span

Kemudian, pada masa Dinasti Abbasiyah banyak terjadi pembaruan pemikiran pada semua sektor kehidupan. 

Mulai dari perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan umum, arsitektur, sampai dengan situs-situs bersejarah.

Khaizuran menjadi salah satu orang yang memiliki perhatian besar terhadap Nabi Muhammad beserta dengan situs-situs sejarah peninggalan Nabi Muhammad

Selain itu, ia juga memprakarsai penghormatan kepada kelahiran Rasulullah SAW. 

Kemduian, dalam catatan sejarah lain juga menyebut bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar pada masa Dinasti Ayyubiyah di abad ke-10 Masehi. 

Tujuan digelarnya peringatan ini yaitu untuk memicu semangat dalam mencontoh pribadi Nabi. Saat itu, kondisi umat Islam sedang terpuruk akibat terjadinya gempuran Pasukan Salib. Sehingga membuat semangat tempur pasukan Islam melemah. 

Lalu sosok Shalahuddin sebagai seorang sultan sekaligus panglima perang menggembleng atau mengajak kembali semangat Pasukan Islam untuk berperang melawan Pasukan Salib. Saat itulah perayaan Maulid Nabi dianggap sebagai tonggak daro kebangkitan umat Islam.

Sampai saat ini di banyak negara yang mayoritas penduduknya Muslim, termasuk di Indonesia akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai tradisi unik yang berbeda.

Di Indonesia sendiri, terdapat kebiasaan masyarakat dalam memperingati Maulid Nabi. Seperti di Kediri yang memiliki ritual berebut uang koin yang akan dilaksanakan di dalam masjid pada saat sore atau malam Maulid Nabi.  

Contoh lainnya yaitu Grebeg Maulud yang biasanya akan diadakan di lingkungan Keraton Yogyakarta. Grebeg Maulud merupakan upacara dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

Demikian tadi ulasan mengenai sejarah Maulid Nabi yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu tepatnya pada masa setalah hijrah kedua. Semoga menambah keimanan kita!

Baca Juga :

Peringatan Maulid Nabi Tanggal 8 Oktober 2022, Apakah Menjadi Libur Nasional?

SOURCE: SUARA.COM | PUTRI AYU NANDA SARI

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).