SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang yang menginginkan popularitas dengan berbagai alasan, apalagi di zaman sekarang dengan adanya sosial media menjadikan orang semakin berlomba meraih kepopuleran.
Mengutip dari Tempo.co, popularitas berarti keadaan disukai, diterima, atau diakui oleh banyak orang, dikutip dari Britannica Dictionary. Adapun mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia popularitas berarti perihal populer dan kepopuleran.
Mengutip Psychology Today, terdapat beberapa cara untuk mendapat popularitas.
1. Menjalin hubungan
Rasa memiliki menjadikan diri sangat berarti bagi orang lain. Mengembangkan setidaknya beberapa hubungan yang cukup untuk merasa dipandang dan diterima.
Cara ini bisa menjadi sukarelawan, mentor, atau komunitas dengan hobi dan minat yang sama. Pengembangan hubungan yang konsisten atau menerima undangan dari orang lain dengan jadwal yang memungkinkan.
2. Tahu batasan diri
Tanpa disadari, naluri alami setiap orang untuk mendapat pujian sosial yang menyebabkan pengambilan keputusan buruk. Misalnya, membeli barang-barang konsumtif hingga melakukan berbagai hal yang konyol hanya demi pujian di media sosial.
Rasa haus pujian hanya akan cepat berlalu dan sering bercampur dengan ketakutan untuk tidak diterima dan frustasi yang kompleks. Perlu penetralan secara berkala seperti membatasi pemakaian media sosial.
3. Keaktifan
Jika ada orang yang tidak berbicara selama percakapan secara berkelompok, ada baiknya menanyakan apakah ia ingin berbagi perspektif.
Sebab, sikap mau menerima dalam kelompok meningkatkan popularitas dan berdampak rasa memiliki dan keterlibatan dari orang lain.
Dampak buruk popularitas
Walau dianggap baik untuk seseorang, tapi popularitas juga bisa menjadi bumerang yang berdampak negatif. Mengutip Psychology Today, anak-anak dan orang dewasa yang dianggap memiliki popularitas akan mendapat lebih banyak perhatian dan pengaruh terhadap orang lain.
Tapi, orang yang memiliki popularitas biasanya rentan mengalami rasa kesepian, kecemasan. Merujuk publikasi Whatever Happened to the 'Cool' Kids?, anak-anak paling populer di sekolah dasar hingga menengah sering terjebak pada masa remaja.
Sebab pujian sosial menjadi indikator kebahagiaan, sehingga mereka gagal untuk beradaptasi dengan tuntutan dan nilai-nilai yang berlaku pada masa dewasa.
SUMBER: TEMPO.CO