SUKABUMIUPDATE.com - Di zaman sekarang ini media sosial (medsos) digunakan sebagai platform untuk orang memberikan pendapatnya atau komentar akan sesuatu.
Sehingga tidak sedikit orang yang menggunakan media sosial untuk saling menghina, menyerang, dan saling menyudutkan. Maka dari itu, kini sangat dibutuhkan adanya pemahaman etika bermedia sosial.
Melansir dari Akurat.co, etika merupakan sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan seseorang dalam mengatur tingkah laku.
Dimana tata krama merupakan tata cara individu berinteraksi biasanya juga tergantung pada tempat seseorang berada.
Hal ini menjadi sangat penting ketika eranya sudah digitalisasi.
"Tapi di dunia maya semua pengguna dari letak geografis dan kultur berbeda berada di suatu tempat (ruang digital)," kata praktisi pendidikan dan dosen, Herry Darmawan, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, belum lama ini.
Herry menyarankan tata krama juga harus diterapkan saat menggunakan ruang obrolan di media sosial.
"Misalnya dalam pemilihan huruf, pemilihan kata, penggunaan salam, menghormati privasi, dan memfilter pesan berantai yang diterima," jelas Herry
Selain itu, Herry menjelaskan bahwa salah satu yang harus diketahui para pengguna internet, sebaiknya tidak menulis dalam huruf kapital atau besar semua.
"Hal ini dalam dunia digital menandakan penegasan, selain itu hindari menulis dalam warna merah," tukas Herry.
Bukan hanya itu, Herry menambahkan bahwa untuk meminimalisir kesalahpahaman dengan kawan bicara di ruang obrolan, sebaiknya gunakan pemilihan kata yang benar.
"Jangan gunakan singkatan yang tidak umum dan jangan gunakan kata-kata ejekan, jorok, dan vulgar. Ucapan salam saat memulai percakapan juga penting, apalagi jika pesan ditujukkan untuk orang yang lebih tua seperti guru dan dosen," tambah Herry.
SOURCE: AKURAT.CO