SUKABUMIUPDATE.com - Hari Asyura tanggal 10 Muharram menjadi salah satu hari di bulan Muharram yang disebut paling istimewa dan memiliki kemuliaan di sisi Allah SWT. Lalu apa sebabnya 10 Muharram menjadi hari yang diagungkan dalam Islam?
Melansir dari Suara.com, sejarah 10 Muharram sangatlah panjang mulai dari zaman Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW hingga masa Nabi Muhammad SAW.
Maka karena itulah Nabi Muhammad SAW menyatakan Asyura sebagai hari istimewa sebab mempunyai sejarah. Menurut beberapa riwayat disebutkan bahwa banyak sekali peristiwa penting yang terjadi di hari itu pada masa yang lalu.
Beberapa peristiwa itu di antaranya disebutkan sebagai berikut:
Baca Juga :
- Nabi Adam 'alaihissalam bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan tobat tersebut diterima oleh Allah di hari Asyura.
- Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah penduduk dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan.
- Selamatnya Nabi Ibrahim 'alaihissalam dari siksa raja Namrud, berupa api yang membakar.
- Nabi Yusuf 'alaihissalam dibebaskan dari penjara Mesir akibat fitnah.
- Nabi Yunus 'alaihissalam, keluar dari perut ikan.
- Nabi Ayyub 'alaihissalam disembuhkan Allah dari penyakit kulitnya yang menjijikkan.
- Nabi Musa 'alaihissalam dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari kejaran Fir’aun di Laut Merah. Beliau dan umatnya yang berjumlah sekitar lima ratus ribu orang selamat ketika memasuki gurun Sinai untuk kembali ke kampung mereka.
Masih banyak lagi peristiwa lain yang terjadi di hari sepuluh Muharram itu, yang menjadikannya sebagai hari yang bersejarah. Hari Asyuta disebut sebagai hari yang penuh kenangan dan pelajaran yang berharga.
Amalan yang dianjurkan pada 10 Muharram
Sebagai hari yang istimewa karena mempunyai sejarah penting, pada hari Asyura atau 10 Muharram umat islam sangat dianjurkan melakukan sejumlah amalan sunnah untuk memperingatinya.
Nabi Muhammad menyampaikan terdapat amalan yang dapat dikerjakan pada 10 Muharram atau hari Asyura bagi semua umat Islam.
Amalan di 10 Muharram atau hari Asyura dikerjakan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah serta mengenang kejadian di hari tersebut. Selain itu amalan di 10 Muharram ini dapat meningkatkan iman dan takwa pada Allah.
Merujuk pada asal mula Asyura, namanya didapat dari bahasa Arab yang artinya hari ke sepuluh di bulan Muharram. Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sahabat tentang keistimewaan hari 10 Muharram atau Asyura.
Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah menyatakan bahwa hari Asyura merupakan hari bagi orang-orang Quraisy berpuasa di masa Jahiliyah, Rasulullah pun juga ikut mengerjakannya.
Setelah Nabi berhijrah ke kota Madinah beliau rutin mengerjakan puasa itu dan memerintahkan para sahabat agar mereka berpuasa juga. Setelah diwajibkannya puasa di bulan Ramadhan, Nabi SAW menetapkan:
“Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." (HR. Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987)
Ibnu Abbas seorang sahabat meriwayatkan saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau tak sengaja menjumpai orang-orang Yahudi yang sedang mengerjakan puasa Asyura. Nabi pun bertanya terkait alasan mereka berpuasa. Mereka pun menjawab:
“Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah”. Nabi bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga." (HR. Bukhari; No: 1865 & Muslim, No: 1910)
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa hari Asyura atau 10 Muharram merupakan hari bersejarah yang sangat diagungkan dari masa ke masa. Kita sebagai umat Islam hendaknya menyambut hari itu dengan mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sejarah masa lalu.
SUMBER: SUARA.COM/Putri Ayu Nanda Sari