Bersiul Kepada Lawan Jenis Termasuk Pelecehan Seksual? Simak Penjelasannya

Jumat 22 Juli 2022, 20:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bersiul pada lawan jenis atau dikenal dengan sebutan catcalling merupakan sebuah fenomena yang tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di berbagai negara lainnya.

Masih banyak orang yang memahami catcalling dengan salah dengan menganggap catcalling adalah tanda bahwa korban menarik di mata pelaku. Padahal sebenarnya catcalling bukanlah suatu pujian melainkan pelecehan seksual.

Melansir dari Tempo.co, Ketua Soliditas Perempuan Dinda Nuur Annisaa Yura mengatakan catcalling merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual yang dilakukan secara verbal. Biasanya hal itu dilakukan ketika si korban, umumnya perempuan, sedang berjalan.

Baca Juga :

"Bentuknya, bisa seperti siulan, panggilan ataupun komentar yang bersifat seksual kepada perempuan yang sedang lewat/berjalan," kata Dinda saat dihubungi Tempo, Jumat 13 Maret 2020.

Pelecehan seksual secara hukum didefinisikan sebagai perilaku verbal atau fisik yang tidak diinginkan korban yang bersifat seksual. Itu bisa membuat orang merasa tidak aman, malu, tersinggung atau terintimidasi. Pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja, di mana saja.

Dikutip dari Modern Intimacy catcalling adalah bentuk pelecehan yang dapat mencakup komentar atau suara siulan yang menjurus ke arah seksual yang ditujukan pada seseorang di tempat umum. Ini bisa termasuk membunyikan klakson mobil, gerakan dan pernyataan vulgar, menguntit, dan banyak lagi.

Ada berbagai jenis cat calling, tetapi dua bentuk yang paling umum adalah wolf-whistling (peluit dua nada yang berisi nada tinggi awal, diikuti dengan nada rendah) dan teriakan pujian.

Catcalling dapat dilakukan dalam jarak dekat, ketika dua orang berbagi ruang kecil, tetapi lebih sering dilakukan ketika ada jarak antara orang-orang, seperti ketika seorang wanita berjalan oleh seorang pria atau sekelompok pria, atau seseorang yang lewat.

Dikutip dari Regian.us pada dasarnya, catcalling adalah bentuk objektifikasi catcalling tidak digunakan sebagai indikator kecerdasan, kehadiran pikiran, atau kebaikan bawaan seseorang, tetapi sebagai sarana untuk menunjukkan bahwa penampilan fisik seseorang dalam beberapa hal memikat atau menarik.

Catcalling tidak harus menggunakan bahasa yang kasar atau kasar untuk dianggap cabul atau menyinggung. Ini sering bersifat fisik atau seksual dan lebih sering digunakan ketika laki-laki sedang berdua atau berkelompok, daripada ketika mereka sendirian

Beberapa orang menganggap catcalling hanya sebatas dari "main-main" atau "pujian yang tidak berbahaya."  Pelaku yang melakukan catcalling di jalan menjadikan alasan ini untuk membenarkan perilaku mereka.

Tetapi perhatian seksual yang tidak diminta tidak dapat diterima, dan tidak ada orang yang harus merasa tidak nyaman atau tidak aman ketika mereka berada di jalan.

Apa yang membuat pelecehan seksual begitu berbahaya adalah niat di balik kata-katanya. Melempar komentar yang tidak diinginkan tentang tubuh wanita untuk memujinya adalah salah.

Catcall adalah bentuk objektifikasi seksual. Ketika objektifikasi terjadi, orang-orang diracuni menjadi lebih mementingkan bagian-bagian tubuh mereka.

Pada akhirnya, orang akan cenderung menilai seseorang dari penampilan mereka daripada siapa mereka atau kinerja mereka di tempat kerja.

Dan catcalling tidak hanya merusak mental wanita tetapi juga melanggar haknya. Lagi pula, catcalling membuat seseorang merasa tidak aman di depan umum.

Sebuah studi oleh University of Melbourne di Australia menunjukkan bahwa catcalling sangat umum sehingga wanita cenderung mengalaminya setidaknya sekali setiap dua hari.

photo(Ilustrasi) Catcalling atau bersiul kepada lawan jenis - (iStock)</span

Apa yang harus dilakukan saat mengalami Catcalling?

Artis Hannah Al Rashid dikenal aktif menyuarakan kesetaraan gender, terutama yang berkaitan dengan pelecehan. Baru-baru ini, aktris Aruna dan Lidahnya itu mengalaminya. Ia menceritakannya dalam sebuah sebuah tweet pada Selasa, 10 Maret 2020. 

Dalam unggahan tersebut, dia menceritakan bahwa ia menjadi korban catcalling di kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Dia lalu mendekati pelaku hingga si pelaku kaget. 

"Bapak suit-suit saya tadi? Itu adalah pelecehan verbal, jangan kayak gitu lagi, ya," tulis Hannah. 

Si pelaku menunduk malu sambil mengatakan, "Iya, Mbak."

Tak banyak orang menyadari bahwa catcalling, seperti suitan atau menegur seseorang dengan niat menggoda merupakan bentuk pelecehan. 

"Some of these men push their luck, some are just ignorant. Let’s educate them," tulis Hannah mengajak orang untuk berani speak up.

Lalu bagaimana mencegah catcalling? Menurut Dinda perlu diawali dari kesadaran bahwa catcalling merupakan persoalan yang sifatnya struktural. Tidak bisa dilihat secara kasus per kasus, dan individu per individu, melainkan sangat terkait pada budaya dan cara pandang di atas.

Secara strategi, penyebarluasan pemahaman dan perspektif terkait perempuan, keadilan gender dan feminisme harus dilakukan di sekolah-sekolah maupun ruang-ruang belajar lainnya.

"Masyarakat juga perlu secara tegas dan berpihak pada korban ketika menyaksikan terjadinya catcalling, bukan malah mentoleransi dan menganggap kejadian ini sekadar candaan," ujar Dinda.

SUMBER: TEMPO.CO/Yolanda Agne  I Eka Wahyu Pramita

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)