Simak ya Bunda! Ini 5 Tips Mengatasi Anak Kecanduan Gadget

Rabu 20 Juli 2022, 16:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin kita kerap melihat jika anak-anak saat ini sudah akrab dengan yang namanya gadget, bahkan sebagian dari mereka seolah-olah telah kecanduan perangkat tersebut hingga tak jarang membuat orang tua cemas.

Memang perkembangan teknologi yang kian pesat semakin memudahkan setiap urusan manusia saat ini. Hampir setiap elemen kehidupan modern dipengaruhi oleh teknologi, termasuk keramahan, produktivitas, akses pangan, efisiensi transportasi, dan keamanan.

Dengan kekuatan internet, kini lebih mudah untuk berbagi ide dan sumber daya serta menciptakan komunitas global. Namun, penggunaan teknologi tertentu yang berlebihan telah dikaitkan dengan kesenjangan sosial, hilangnya kesehatan mental, fisik, emosional, dan privasi. Efeknya sekarang, pasca-pandemi, dirasakan dan terlihat secara luas, terutama pada anak-anak.

Melansir dari Tempo.co, sejumlah penelitian menunjukkan dengan tegas bahwa anak-anak saat ini menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan menonton perangkat daripada bermain di luar.

Ada banyak bukti bahwa konsekuensi kesehatan fisik yang berbahaya dari teknologi pada anak-anak mencakup masalah termasuk obesitas, insomnia, gangguan penglihatan, sindrom carpal tunnel , dan nyeri leher.

Selain itu, semakin banyak penelitian tentang bagaimana teknologi dapat membahayakan kesehatan mental anak-anak selain efeknya pada kesehatan fisik.

Tanpa akses internet atau smartphone, kekhawatiran akan lekas marah tiba-tiba meningkat. Keluhan lain termasuk ketidakmampuan untuk fokus, absen dari kursus pendidikan online atau pekerjaan karena gangguan tidur, dan penggunaan smartphone yang berlebihan.

Sejumlah penelitian telah mengaitkan penggunaan media sosial dengan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi, terutama pada orang muda. Banyak anak muda telah menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga selama pandemi.

Kasus kesehatan mental anak-anak telah meningkat secara dramatis, menurut National Institute of Mental Health and Neurosciences (NIMHANS).

Mirip dengan ini, orang tua dari seluruh dunia membanjiri klinik untuk merawat anak-anak mereka karena kecanduan digital. Anak-anak dalam "Studi Save the Children" dari 25.000 orang di 37 negara pada tahun 2020 mengatakan ada lebih banyak kekerasan ketika sekolah ditutup daripada ketika siswa secara fisik hadir di kelas.

Kini saatnya anak-anak dan remaja kembali belajar, bermain, dan bersosialisasi di lingkungan non-digital, atau mereka berisiko lebih tinggi untuk kecanduan teknologi, yang akan menyulitkan mereka untuk melarikan diri dan menghambat kehidupan mereka. kemampuan untuk tumbuh secara emosional dan fisik.

Berikut ini beberapa tips yang dapat diterapkan oleh orang tua untuk membantu detoksifikasi anak dari kecanduan digital.

photo(Ilustrasi) Anak yang telah kecanduan bermain gadget. - (Pixabay)</span

1. Lebih sering melibatkan anak dalam olahraga fisik

Penting bagi orang tua untuk membimbing anak mereka dan mendorong mereka lebih ke permainan dan olahraga di luar ruangan daripada duduk dan bermain video game dengan mereka. Ini akan menjadi cara yang bagus bagi mereka untuk berkeringat dan bersosialisasi secara nyata.

2. Jauhkan anak dari FOMO

Generasi kedua pengguna ponsel mencari konektivitas konstan dan telah mengembangkan rasa takut ketinggalan atau FOMO. Sangat penting bagi pendidik dan orang tua untuk mengajari anak-anak bahwa itu hanya istilah dan ada banyak cara lain untuk terhubung ke dunia.

Ajak membaca buku, koran, majalah, dan mendengarkan berbagai podcast dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental anak. Ini juga dapat membantu mereka mengembangkan konsentrasi, keterampilan komunikasi, dan pengetahuan yang lebih baik.

3. Buatlah aturan rumah

Penting untuk membuat beberapa aturan rumah seperti membatasi masuknya ponsel di ruang makan. Ini akan membantu membuat anak lebih sadar dan sadar akan pilihan dan porsi makanan mereka.

Banyak anak-anak tanpa sadar makan berlebihan saat menggunakan gadget secara teratur yang selanjutnya menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya.

Itu selalu merupakan ide bagus untuk menetapkan satu jam untuk duduk, berbicara, bermain, dan bersenang-senang dengan anak-anak Anda melakukan aktivitas yang berbeda.

4. Rutin ajak anak menikmati alam

Bantu anak Anda tetap dekat dengan alam dan sesekali berliburlah dengan mendaki gunung atau menghabiskan waktu seminggu di hutan. Biarkan anak-anak meluangkan waktu untuk berkebun, mengajak mereka berjalan-jalan atau berjalan-jalan di tengah alam.

Begitu mereka menjalin hubungan dengan alam, itu akan membantu memperluas pikiran mereka, tumbuh secara spiritual, dan mendetoksifikasi mereka dari waktu ke waktu dari segala jenis hal negatif yang mungkin mereka kembangkan.

5. Atur waktu anak bermain gadget

Anak-anak harus didorong untuk membuat jadwal teknologi yang serupa dengan bagaimana mereka mengikuti jadwal belajar, di mana mereka dapat menggunakan perangkat mereka untuk waktu yang ditentukan.

SUMBER: TIMES OF INDIA | TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa