Nyieu Kamus Haga Tipar! Bahasa Widal Kota Sukabumi Menuju Warisan Budaya Dunia

Kamis 09 Juni 2022, 17:22 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bahasa widal menjadi satu dari 4 budaya warga Kota Sukabumi yang diusulkan ke Unesco menjadi WBTB (warisan budaya tak benda). Sebagai calon warisan budaya dunia, bahasa widal hingga kini masih digunakan oleh warga Sukabumi yang paham dengan cara bertutur bahasa sandi yang identik dengan Tipar dan digunakan sejak zaman penjajahan kolonial di Indonesia.

Selasa 7 Juni 2022 lalu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi mengusulkan bahasa widal bersama kesenian Gotong Sisig, Gotong Lisung dan mochi (makanan) sebagai Warisan Budaya Dunia atau WBTB (warisan budaya tak benda). 4 item ini lulus kurasi oleh tim Jawa Barat.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud, Rita Handayani, mengatakan rapat yang menghadirkan pihak yang berkompeten membahas mengenai pengusulan objek WBTB itu.Lebih lanjut, Rita menjelaskan untuk meraih status WBTB, setiap objek harus memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh UNESCO. 

Keterlibatan para ahli dalam pengusulan ini untuk mengatasi kendala dalam pengajuan WBTB seperti kurangnya kajian maupun catatan mengenai objek yang diusulkan. Penetapan WBTB, adalah sebuah strategi pemerintah untuk melestarikan kebudayaan, sekaligus mengenalkan potensi Kota Sukabumi secara luas.

Lalu apa itu bahasa widal?

Tulisan Mohammad Ilham Ramadhan di portal mojok.co adalah yang paling menarik, setidaknya menjadi yang pertama muncul di mesin pencari google. Sederhananya Widal adalah bahasa gaul orang Sukabumi, khususnya di kawasan Tipar, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi.

Dalam tulisan itu, Widal sendiri memiliki arti "Tipar", karena bahasa ini lahir dengan cara menukar-nukar huruf dan bunyi dari bahasa Sunda.  Rumus dalam bahasa Widal utamanya Pelafalan huruf vokal tidak terjadi perubahan, kecuali kalau huruf vokal berada di depan kata maka akan ditambahkan bunyi “Ny”, contoh A = A (Nya); E = E (Nye) I = I (Nyi); U = U (Nyu); O = O (Nyo).

Sementara sejumlah pelafalan huruf konsonan juga berubah. B = H; C = J, Z (huruf yang berbunyi mirip); D = P, F, V (huruf yang berbunyi mirip); F = D; G = S; H = B; J = C; K = N; L = R; M = Y; N = K, Q, X (huruf yang berbunyi mirip); P = D; Q = N; R = L; S = G; T = W; V = D; W = T; X = N; Y = M; Z = C.

Baca Juga :

Kota Sukabumi Usulkan Bahasa Widal hingga Mochi Jadi Warisan Budaya Dunia

Wikipedia mengutip penelitian mahasiswi UNPAD Rahayu Puziawati tahun 2019, bahasa widal ini disebut diciptakan warga Tipar saat masa pendudukan Belanda di Indonesia. Penggunaan bahasa Widal oleh masyarakat setempat untuk mengelabui pihak Belanda, di mana mereka berusaha untuk menyembunyikan maksud percakapan serta menjaga informasi agar tidak bocor terhadap pihak lawan.

Sementara, Yani Heryandi tahun 2013 dalam makalah thesis diploma Universitas Komputer Indonesia, coba mengurai fungsi dan makna kekinian dari bahasa widal yang faktanya tetap lestari hingga saat ini. 

Pertama, makna pesan bahasa Widal sebagai bentuk isyarat masyarakat Tipar Sukabumi ditunjukan sebagai bahasa sandi yang digunakan sebagai pembeda dengan masyarakat lainnya. Lalu, makna pesan sebagai bentuk refleksi diri menunjukan penggunanya memiliki ikatan emosional dengan masyarakat Tipar lainnya dan turut merepresentasikan budaya Sukabumi yang bersifat kesukuan. 

Kemudian makna pesan sebagai bentuk pengaruh sosial menunjukan bahasa Widal dapat meningkatkan prestise, kepercayaan diri, dan status sosialnya dalam masyarakat Tipar. Pengguna bahasa widal akan mendapatkan pengakuan dari masyarakat Tipar lainnya, dan mewariskannya dengan mempergunakan bahasa Widal pada kehidupan sehari-hari. 

Baca Juga :

Selanjutnya makna pesan sebagai bentuk kebersamaan menunjukan bahwa bahasa Widal merupakan bentuk identitas bersama masyarakat Tipar yang harus dijaga bersama. Ada kesepakatan bahwa bahawa Widal sebagai bahasa asli penduduk tipar yang pola penerapannya tetap sama dari jaman dulu hingga sekarang. 

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan pesan bahasa Widal pada masyarakat Tipar Sukabumi pada dasarnya diakui sebagai bentuk warisan budaya yang dapat menjadi identitas para pelakunya sehingga harus dilestarikan keberadaannya sebagai salah satu sarana interaksi dalam sosialisasi masyarakat Tipar dan Sukabumi.

"Sebaiknya masyarakat Tipar dapat mempergunakan bahasa Widal dalam keseharian dan dapat memberikan sarana formal bagi siapa saja yang ingin mempelajari bahasa Widal," tulis peneliti sebagai saran dalam makalah tersebut.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi22 November 2024, 13:30 WIB

KPK Beri Penyuluhan Pencegahan Korupsi untuk Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi

Adapun penyuluhan yang diberikan yang pertama terkait pendidikan anti korupsi, kedua pencegahan dan ketiga penindakan.
Kepala Satuan Tugas Wilayah II Koordinasi dan Supervisi KPK RI, Arif Nurcahyo saat memberikan penyuluhan kepada 60 anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:11 WIB

Dipandu Yasmin dan Agung, Daftar Panelis Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Debat antara paslon 01, Iyos - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas akan berlangsung Jumat (22/11/2024) di Hotel Sutan Raja Bandung, mulai pukul 14.00 WIB.
Presenter INews TV Yasmin Athania akan memandu (hots) debat publik II Pilkada Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/11/2024) (Sumber: akun medsos Yasmin Athania)
Food & Travel22 November 2024, 13:00 WIB

Kebun Teh Cipasung, HTMnya Rp10.000 Spot Menarik untuk Healing di Majalengka

Biaya masuk ke Kebun Teh Cipasung cukup terjangkau, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menikmati keindahan alam ini.
Dengan semua kelebihan yang dimiliki, Kebun Teh Cipasung memang layak untuk dijadikan tujuan wisata Anda. (Sumber : Screenshot YouTube/@Apri Subroto).
Bola22 November 2024, 12:00 WIB

Prediksi Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persebeya vs Persija akan tersaji sore ini dalam lanjutan liga 1 pekan ke-11.
Persebeya vs Persija akan tersaji sore ini dalam lanjutan liga 1 pekan ke-11. (Sumber : X/@persebayaupdate/@Persija_Jkt).
Sukabumi22 November 2024, 11:58 WIB

Diduga Pecah Ban, Truk Muatan Pasir Masuk Jurang di Parungkuda Sukabumi

Berikut kronologi sementara kecelakaan tunggal truk muatan pasir masuk jurang di Parungkuda Sukabumi.
Kondisi truk muatan pasir yang masuk jurang di pinggir jalan raya di Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi22 November 2024, 11:51 WIB

Babi Hutan Masuk Sumur di Cidolog Sukabumi, Upaya Evakuasi Sampai Dua Jam

Warga Cidolog Sukabumi geger babi hutan masuk sumur 7 meter. Bahu membahu evakuasi hingga membutuhkan waktu dua jam.
Warga saat mengevakuasi babi hutan yang tercebur masuk ke dalam sumur di Cidolog Sukabumi. (Sumber : Tangkapan layar video/Istimewa)
Science22 November 2024, 11:13 WIB

14 Kecamatan di Sukabumi Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Banjir

BMKG memprakirakan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat pada dasarian atau sepuluh hari ketiga November 2024 berkategori menengah hingga tinggi.
Ilustrasi. Motor terseret banjir di Gang Peda Pasar kawasan Ahmad Yani Kota Sukabumi, 5 November 2024. (Sumber: istimewa)
Sukabumi22 November 2024, 11:02 WIB

Warga Jampangtengah Sukabumi Dibacok OTK hingga Luka Parah di Kepala dan Dagu

Seorang pria di Jampangtengah Sukabumi mengalami luka parah di kepala dan dagu usai dibacok sajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Ilustrasi. Seorang pria warga Jampangtengah Sukabumi dibacok OTK hingga luka parah. (Sumber Foto: Istockphoto/ Zoka74)
Inspirasi22 November 2024, 11:00 WIB

Sarjana dengan IPK 3,00 Cari Kerja? Cek Info Loker Jawa Barat Berikut!

Lulusan S1 masih nganggur? Berikut Info Loker Jawa Barat untuk Anda!
Ilustrasi. Karyawan Tetap. Info Loker Jawa Barat Lulusan Sarjana dengan IPK 3,00 (Sumber : Freepik/@katemangostar)