SUKABUMIUPDATE.com - Dunia olahraga elektronik atau e-sports sampai saat ini mungkin masih belum familiar di telinga masyarakat Sukabumi.
Olahraga berbasis gawai ini hanya diketahui segelintir orang. Padahal ada banyak event-event besar skala nasional hingga mancanegara. Sekali event ada berbagai potensi prestasi hingga karier yang menjanjikan.
Untuk seorang pemain potensial dan kerap mendulang prestasi, semakin mahir dan berpengalaman, bisa didapuk jadi pemain profesional atau biasa dikenal dengan sebutan pro player. Seorang pro player akan mendatangkan berbagai sponsor dengan nilai kontrak puluhan juta.
Di Sukabumi sendiri ada beberapa atlet e-sports yang namanya sudah dikenal di seantero Nusantara seperti Michael Giovanni Tjandra (19 tahun) yang pernah dikontrak tim Aura E-Sports. Dia lebih dikenal dengan nama Variety.
Kemudian yang paling terkenal adalah Syuki Fauzan Sumarno alias Nino (17 tahun) yang sampai saat ini masih bermain untuk tim Alter Ego.
Kedua atlet tersebut adalah para pemain spesialis gim bergenre moba teratas di dunia yakni Mobile Legends. Keduanya adalah remaja asal Kota Sukabumi yang sudah malang melintang di dunia e-sports tingkat nasional.
Selain kedua nama itu, ada juga nama tim-tim e-sports independen dari Sukabumi yang masih mencoba mengumpulkan para pemain potensial untuk dijadikan pro player dan mendulang prestasi di setiap kompetisi. Semisal komunitas Iconic Fox Global (IFG) e-sport yang cukup rutin pula menggelar turnamen e-sports Mobile Legends.
Ketua IFG e-sports Tubagus Ryan mengatakan komunitasnya ini hampir setahun sekali menggelar turnamen untuk mencetak calon-calon pemain potensial asal Sukabumi yang disiapkan untuk bermain di berbagai kompetisi baik tingkat Jawa Barat, nasional, hingga internasional.
“Komunitas kami cukup sering berinisiatif bikin event turnamen karena untuk di Sukabumi sendiri masih sangat jarang. Kalau pun ada perlombaan di peringatan hari-hari besar misalnya, sangat jarang ada turnamen e-sports. Bahkan kalau di Sukabumi, yang resmi diselenggarakan oleh pemerintah bisa dibilang tidak ada. Padahal kan di Indonesia sering banyak turnamen e-sports di mana atletnya mewakili daerahnya masing-masing. Pemerintah juga kan sudah mengakui bahwa e-sports ini masuk ke salah satu cabang olahraga, sudah masuk di KONI juga,” kata Ryan, Minggu (30/10/2022).
Turnamen season keempat, Ryan selenggarakan pada Minggu (30/10/2022) di salah satu pusat kuliner Jalan RE Martadinata Kota Sukabumi. Sedikitnya ada 21 tim yang bertanding.
Ryan serius menyelenggarakan turnamen tersebut dengan menyiapkan dua orang wasit agar tak ada player maupun tim yang bermain curang. Sebagai pemikat, Ryan juga menyiapkan hadiah trofi dan uang tunai untuk juara 1, 2, dan 3, dengan total Rp 5 juta.
Sekali menggelar turnamen, tak jarang Ryan dan rekan-rekan komunitasnya harus menyiapkan berbagai hal mulai pencarian sponsor hingga mengajak para komunitas atau player mau berpartisipasi. Bahkan dia kerap merogoh kocek pribadi. Tujuannya hanya satu yakni mencari bibit-bibit pemain profesional untuk membawa nama Sukabumi di setiap ajang e-sports.
“Sejak 2019 dari season pertama sampai sekarang kita dari IFG e-sports sudah empat kali mengadakan turnamen. Alhamdulillah semuanya sukses. Kita adakan turnamen secara mandiri dan terbatas, tanpa bantuan pemerintah, hanya mengandalkan sponsor. Melalui setiap kegiatan yang kita selenggarakan ini, harpannya e-sports di Sukabumi bisa terus berkembang, ada pro player dari Sukabumi yang terus go nasional bahkan go internasional. Komunitas kami akan terus mencari calon-calon atlet e-sports terbaik. Dan tentunya harapan besar kita semoga e-sports ini bisa lebih dilirik lagi oleh pemerintah,” kata Ryan.
#SHOWRELATEBERITA