SUKABUMIUPDATE.com - Perusahaan Teknologi Informasi lokal PT Hyppe Teknologi Indonesia menghadirkan aplikasi media sosial Hyppe yang akan segera dirilis pada akhir 2020. Hyppe adalah platform media sosial yang dirancang untuk menjadi wadah para pembuat konten dalam fitur social digital dalam satu aplikasi.
Hyppe menggabungkan teknologi fingerprint combat dan blockchain untuk menjaga kepemilikan konten dari pembajakan dan kemungkinan pembuat konten untuk membeli dan menjual konten di dalam aplikasi.
”Kami juga merancang aplikasi Hyppe sesuai keinginan, kesukaan, serta kebiasaan dari masyarakat Indonesia dalam berjejaring sosial,” ujar President Director dari PT Hyppe Teknologi Indonesia Hondo Widjaja dalam keterangan pers, seperti dikutip dari Tempo.co, 12 November 2020.
Masyarakat Indonesia sangat aktif di media sosial. Menurut data Hootsuite dan We Are Social, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 160,0 juta pada Januari 2020. Peningkatannya pun sangat tinggi.
Terlihat antara April 2019 dan Januari 2020 terdapat 8,1 persen alias 12 juta penambahan pengguna media sosial. Penetrasi media sosial di Indonesia sudah mencapai 59 persen pada Januari 2020. Hal ini beriringan dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia yang bertambah 25 juta pengguna, atau mengalami penambahan 17 persen antara 2019 dan 2020.
Dibanding total penduduk Indonesia yang mencapai 272,1 jiwa, sebanyak 175,4 juta atau 64 persen di antaranya adalah pengguna internet di Indonesia di Januari 2020.
YouTube, Facebook, Instagram, Twitter, dan Tik Tok adalah media sosial dan aplikasi komunikasi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Media sosial seolah sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, mulai dari Gen Z, millenials, hingga mereka yang sudah berumur.
Sayangnya, selama ini sulit menemukan aplikasi media sosial buatan lokal yang tidak hanya bisa ikut meramaikan bisnis jejaring sosial di Indonesia bersama para raksasa digital lainnya. Namun juga mampu bersaing di tingkat global.
Menurut Hondo, Hyppe tidak hanya memberi pengalaman baru dalam berjejaring sosial, namun juga menawarkan konsep yang sangat berbeda dari media sosial yang sudah ada saat ini. Salah satunya adalah konsep platform sharing economy atau gig economy.
Dengan konsep bisnis tersebut, Hyppe memberi perhatian yang sangat besar terhadap content creator. ”Kami menaruh perhatian besar terhadap mereka (content creator). Di Hyppe, para creator bisa sama-sama mendapat poin dari iklan konten dan iklan sponsor yang nantinya dapat diuangkan ataupun digunakan sebagai alat transaksi lainnya,” ujar Hondo.
Selain itu, Hyppe juga sudah menyiapkan 10 fitur yang dijamin membuat content creator memiliki ruang yang luas untuk berkreasi. Juga, penonton terus betah untuk berlama-lama berada di dalam aplikasi.
Berikut adalah sejumlah fitur yang jadi andalan Hyppe:
1. HyppeVid, video berdurasi panjang dengan format landscape.
2. HyppeDiary, untuk video singkat dengan format vertikal/portrait.
3. HyppeStory adalah flash video yang muncul pada status dan tayang selama 24 jam.
4. HyppeChat menjadi fitur chat semi games yang dilengkapi dengan avatar 3D.
5. HyppeCompetition yang diperuntukan bagi para content creator untuk berpartisipasi dalam beragam kompetisi.
6. HyppeSound untuk penyimpanan data suara sekaligus sebagai audio player.
7. HyppeScript memberikan fitur penyimpanan konten berformat teks.
8. HyppeLive adalah platform live streaming.
9. HyppeGames memungkinkan aplikasi Hyppe terhubung langsung dengan game online.
10. HyppePic, menjadi platform untuk berbagi gambar/foto.
Dengan fitur-fitur yang sangat beragam itu, diharapkan aplikasi Hyppe dapat dinikmati dengan mudah, mampu menarik perhatian berbagai segmen pengguna, dan membuat pengguna betah berlama-lama di dalam aplikasi karena ada banyak sekali konten yang bisa mereka nonton atau mainkan.
”Hyppe berkomitmen untuk memberi kesempatan yang sama kepada setiap pengguna agar mereka bisa menciptakan dan mengembangkan kreativitas secara optimal. Seluruh pengguna Hyppe bisa menjadi content creator dan bisa memonetisasi setiap konten hasil karya mereka sendiri. Sesuai dengan konsep Hyppe yang didirikan selain sebagai media sosial yang inovatif, juga untuk membangun pendapatan per kapita negara kita,” kata Hondo.
Saat ini aplikasi Hyppe masih dalam tahap pengembangan dan akan segera dapat dinikmati masyarakat Indonesia pada akhir tahun 2020.
Sumber: Tempo.co