SUKABUMIUPDATE.com - Mengikuti langkah yang dilakukan Instagram yang merilis fitur video pendek bernama Reels, YouTube kini membuat fitur serupa TikTok bernama YouTube Shorts. Setelah dikenalkan beberapa bulan lalu, perusahaan milik Google itu meluncurkan versi beta Shorts yang dimulai di India.
Fitur tersebut cukup identik dengan TikTok, karena Shorts memungkinkan penggunanya membuat video singkat berdurasi 15 detik dengan diiringi musik. "YouTube sudah menyediakan musik melalui fitur pemilih musik dalam produk," kata juru bicara YouTube kepada The Verge, Senin, 14 September 2020, dikutip dari Tempo.co.
Saat ini, YouTube memberikan 100 ribu lagu pilihan yang bisa digunakan para penggunanya. "Kami bekerja dengan artis musik, label, dan penerbit agar lebih banyak konten mereka tersedia untuk terus memperluas katalog kami," katanya.
Video-video pendek itu akan muncul di beranda Shorts. Perusahaan teknologi itu juga mengunggah tampilan fitur tersebut melalui posting blog. YouTube berharap Shorts akan mengalihkan perhatian pengguna di dunia dari TikTok.
YouTube akan mencoba mengajak sebanyak mungkin orang untuk menggunakan fitur Shorts barunya, termasuk tempat ikon 'create' baru yang akan muncul secara mencolok di aplikasi. Ikon 'create' diluncurkan dengan Shorts beta di Android, dengan rencana untuk segera menghadirkan ikon tersebut ke perangkat iOS.
Saat ini tidak ada perkiraan kapan Shorts dapat muncul di negara lain, termasuk Amerika Serikat, kata juru bicara YouTube. Salah satu faktor YouTube meluncurkan fitur tersebut adalah peluang yang dimiliki YouTube, karena memiliki lebih dari 2 miliar pengguna bulanan. "Kami ingin memungkinkan generasi berikutnya pembuat konten seluler juga menumbuhkan komunitas di YouTube dengan Shorts."
CEO YouTube Susan Wojcicki dalam episode podcast NBC News Dylan Byers menjelaskan, perusahaannya telah benar-benar mengenalkan cerita di YouTube dan telah melihat kreator benar-benar terlibat dengan cerita. "Itu akan menjadi contoh konten yang sangat pendek. Jadi kami pasti akan terus berinovasi dalam semua ukuran format yang berbeda, termasuk video yang sangat pendek," tutur dia.
Sementara, aplikasi berbasis gambar milik Facebook, Instagram tampaknya memiliki tujuan yang sama dengan klon TikTok-nya, Reels. Namun tanggapan langsung dari pengguna terhadap fitur tersebut belum terlalu positif.
Anekdotnya, banyak video yang muncul di Reels (dari influencer dan brand non-partner) justru berasal dari TikTok yang diunggah ulang. Tapi, bisa dibilang, Instagram bukanlah platform yang mengutamakan hiburan video seperti YouTube, sehingga Shorts bisa menjadi cara lain untuk membuat orang-orang di situs lebih lama dan membuat kreator lama dan baru terus mengupload video.
Sumber: Tempo.co