SUKABUMIUPDATE.com - Berhasil mengalahkan Thailand, Vietnam, India, Malaysia, Chinese Taipei, dan Morocco, Indonesia pertahankan gelar juara dunia di turnamen internasional Free Fire Asia Invitational (FFAI) 2019.
Dua dari tiga tim esports perwakilan Indonesia yaitu Island Of God dan EVOS Roar, sukses menampilkan permainan terbaik mereka dan mengamankan posisi pertama dan ketiga. Atas kemenangan ini, Garena Free Fire Indonesia menunjukkan kekuatan esports Indonesia di kancah internasional.
"Melalui Agenda Turnamen Esports 2019-2020, kami menghadirkan lebih banyak turnamen nasional maupun internasional sebagai wadah bagi para atlet esports untuk menyalurkan bakatnya menjadi prestasi. Diharapkan, ini dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi tim Indonesia untuk bertanding dan bahkan berprestasi di turnamen tingkat internasional,” kata Christian Wihananto, Country Producer Garena Free Fire melalui keterangan resminya.
Tiga tim yakni Island Of God, EVOS Roar dan RRQ Poseidon terpilih mewakili Indonesia di FFAI 2019 setelah menduduki peringkat tiga teratas di turnamen Free Fire Summer League 2019 yang digelar pada Agustus lalu.
Island Of God beranggotakan Fickri Aulia (IOG*Kids), Hendrick Kristanto (IOG*Hen’ST), Ahmad Syahrullah (IOG*RuLs), dan Muhammad Iqbal (IOG*Cavella). EVOS Roar terdiri dari Muhammad Farchan Ridha (EVOS.manay), Naufal Nabbarnur Ibrahim (EVOS.CUPAY), Regi Pratama (EVOS.MR05), dan Saeful Muharrom (EVOS.MR13).
Tim terakhir RRQ Poseidon beranggotakan, Aditia Maulana (RRQ.Fluxys), Riza Setiawan (RRQ.Riza), Abdurrahman Lahay (RRQ.Chanzu), dan Muhammad Akrim Fajri (RRQ.Azura).
Tim Indonesia menghadapi tim tangguh Thailand yang meraih Booyah 2 kali berturut-turut di game pertama dan kedua.
Island of God tidak Booyah di game terakhir, namun dari hasil perhitungan kill dan posisi tim di pertandingan terakhir membuat tim ini berhasil mengumpulkan total 2,345 poin, unggul 100 poin dari Thonburi yang menempati posisi kedua dengan poin 2,245.
Disusul peringkat ketiga yang ditempati oleh EVOS Roar yang sempat tertinggal pada ronde awal berhasil merangkak naik mendekati ronde akhir dengan skor akhir 1,765 poin.
Sementara itu, RRQ Poseidon harus puas menduduki peringkat 10 pada klasemen akhir pertandingan dengan 790 poin.
Turnamen internasional juga menyabet Rekor MURI untuk “Kompetisi Game Online Pertama dengan Teknologi Augmented Reality”.
“Gelaran Free Fire Asia Invitational 2019 yang diselenggarakan pada 7 September 2019 silam membuktikan bahwa permainan daring atau biasa kita kenal dengan game online dapat menjadi pemersatu dari berbagai elemen masyarakat dan suku bangsa serta tidak bisa dipandang sebelah mata. Semoga dengan penghargaan Rekor MURI yang kedua kalinya ini dapat memacu semangat untuk Garena dalam menciptakan inovasi baru yang menginspirasi,” ungkap Galuh Sasongko, selaku Manager Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).
Di tahun ini, Free Fire akan hadir dengan turnamen di tingkat nasional yaitu Free Fire Indonesia Masters (FFIM) Season 2 yang akan dilaksanakan di September hingga Oktober. Juara dari turnamen ini akan berangkat langsung mewakili Indonesia di turnamen internasional Free Fire World Series 2019.
Di tahun berikutnya, FFIM Season 3 akan digelar kembali untuk mencari perwakilan Indonesia ke turnamen internasional Free Fire World Cup (FFWC) 2020. Tim juara yang mendapatkan tiket langsung ke turnamen internasional, kali ini tim di posisi kedua hingga keempat akan diberi kesempatan untuk juga bertanding di ajang internasional FFWC 2020 dengan melewati turnamen tingkat regional.
Sumber: SUARA.COM