SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Asosiasi eSport Indonesia (IeSPA) Eddy Lim menjelaskan bahwa eSport kemungkinan akan ditandingkan kembali dalam gelaran Southeast Asian Games 2019 (SEA Games 2019) di Manila, Filipina. Atlet, kata dia, harus mempersiapkannya dari sekarang.
"Kami harus melakukan beberapa persiapan khususnya untuk atlet. Ya, sebenarnya kalau gamers ini kendalannya itu bagaimana caranya mereka mengurangi bermain game," ujar Eddy saat ditemui awak media setelah konferensi pers di Main Press Center (MPC), Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Agustus 2018.
Dalam konferensi pers terkait eSport, President of the Asian eSport Federation (AESF) Kenneth Fok menjelaskan bahwa, kesuksesan eSport di Asian Games 2018 menjadi langkah awal. Untuk selanjutnya ditandingkan juga dalam gerlaran SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. "SEA Games 2019 sudah dibicarakan, eSport akan masuk menjadi salah satu cabang olah raga yang ditandingkan, tinggal pengesahannya saja," kata Fok.
Menurut Eddy, dengan mengurangi waktu bermain game, atlet bisa fokus juga dengan latihan fisik. Karena, kata dia, dengan fisik yang prima para atlet akan bisa berfikir dengan baik untuk mengatur strategi.
"Rata-rata gamers bisanya untuk menjadi hebat, dia akan bermain game terus-menerus. Itu yang salah. Yang harus dipersiapkan aktivitas atletnya, seperti fisik," tambah Eddy. "Mereka harus peras otaknya, kalau perlu 110 persen, nah untuk itu kan berarti harus ada fisik yang prima."
Ke depannya, Eddy akan memberikan arahan kepada seluruh gamers bahwa atlet eSport itu berlatih bukan dengan bagaimana bermain game dengan segala cara. Namun, dia melanjutkan, latihan fisik juga penting. Menurut dia, ketika kandungan oksigen di tubuh sedang banyak, maka pikiran pun lancar dan bisa bermain dengan baik.
"Kita ubah persepsi yang salah, kalau mau jago bermain game itu harus bermain game dari pagi ke pagi, itu salah. Kamu bermain game seminggu tiga kali tidak apa-apa, saya selalui bilang begitu," kata Eddy.
Eddy memberikan contoh cabang olah raga bulutangkis, ketika dirinya bermain bulutangkis setiap hari dan tidak ada yang melatih. Kemudian dibandingkan ketika dia masuk klub yang seminggu hanya tiga kali berlatih beberapa jam. "Setelah beberapa hari siapa yang jago? jawabannya saya yang masuk ke Pelatnas, karena cara latihannya benar, nah itu sama eSport juga begitu," lanjut Eddy.
Sumber: Tempo