SUKABUMIUPDATE.COM - Anak-anak memiliki ketertarikan terhadap warna-warni yang disajikan aplikasi tablet. Bahkan sebuah survey menunjukkan, hampir setengah jumlah orangtua membolehkan anak mereka bermain smartphone jenis tablet tersebut. Satu di antara tujuh dari mereka membiarkan anak bermain lebih dari empat jam setiap harinya.
Misalnya, cerita seorang anak berusia 4 tahun yang menjadi pencandu tablet termuda di Inggris. Ia merupakan salah satu dari banyak anak yang menunjukkan perilaku berbeda setelah menggunakan ragam teknologi yang satu ini. Demikian pernah dilansir Daily Mail.
Anak yang tinggal di Inggris Utara ini telah mengalami kecanduan sejak umur dua tahun. Psikiater Dr Richard Graham dari Capio Nightingale Clinic di London mengatakan bahwa masih banyak jumlah anak-anak yang mengalami hal serupa.
Ia menyarankan orangtua melakukan penanganan segera karena jika sampai pada usia 11 tahun masih seperti itu, maka diperlukan perawatan inap. “Jangan biarkan tablet Anda tergeletak sembarangan, karena ketika anak-anak melihat warna-warni indah, mereka akan memintanya,†jelas Graham.
Lima puluh persen orangtua mengaku membelikan perangkat digital ini untuk anak-anaknya, dan 81 persen menganggap penggunaan sehari-hari benda tersebut sangatlah tinggi.
Walau menyita tablet merupakan cara yang baik untuk memberikan hukuman bagi anak, tetapi sebagian mengatakan cara ini malah menimbulkan jerit dan tangisan yang lebih dahsyat.
Ini dimanfaatkan oleh produsen seperti produk iPotty yang membiarkan anak bermain tablet sambil duduk dan buang air dalam wadah plastik berbentuk kursi toilet. Namun, Dr Graham menyarankan agar orang tua dapat menemukan cara yang seimbang untuk mengatasi permintaan dan keluhan anak-anak.
Jika anak mulai merasa marah dan kesal saat handphone disita, lebih memilih berbicara secara online dibandingkan langsung, dan mulai tersinggung saat ditanyakan mengenai kebiasaan sehari-harinya, sudah waktunya Anda, para orangtua waspada dan mengontrol kecanduan anak Anda. dbs