SUKABUMIUPDATE.com - Gadget dapat membuat anak sering tantrum karena beberapa alasan yang berkaitan dengan perkembangan emosional, pola kebiasaan, dan pengaruh gadget itu sendiri.
Berikut beberapa alasan utama mengapa anak yang suka main gadget lebih sering tantrum, dirangkum dari berbagai sumber:
Alasan Gadget Bisa Membuat Anak Sering Tantrum
1. Ketergantungan pada Stimulasi
Gadget sering kali memberikan stimulasi visual dan auditori yang kuat dan berkelanjutan, seperti video yang bergerak cepat, suara yang menarik, atau permainan yang sangat interaktif.
Ketika anak terbiasa dengan stimulasi dari gadget, mereka bisa merasa bosan atau gelisah ketika tidak menggunakannya, yang dapat memicu anak tantrum.
Baca Juga: 5 Kali Lebih Dianiaya? Selebgram Cut Intan Nabila Bongkar Video KDRT Armor Toreador
2. Sulit Mengatur Waktu
Anak-anak belum memiliki kemampuan untuk mengatur waktu secara efektif, termasuk saat bermain gadget.
Jika anak terlalu lama menggunakan gadget, mereka bisa kelelahan atau stres. Ketika orang tua mencoba menghentikan penggunaan gadget secara tiba-tiba, anak bisa merasa frustrasi dan marah, yang memicu anak tantrum.
3. Kurangnya Keterampilan Sosial dan Emosional:
Penggunaan gadget yang berlebihan bisa menghambat perkembangan keterampilan sosial dan emosional anak, seperti kemampuan untuk berbagi, berkomunikasi, atau menunggu giliran.
Ketika anak dihadapkan pada situasi yang memerlukan keterampilan ini, mereka mungkin merasa kewalahan dan merespons dengan tantrum.
4. Frustasi karena Keterbatasan:
Anak-anak sering kali tidak memiliki kendali penuh atas gadget atau aplikasi yang mereka gunakan, yang bisa menyebabkan frustasi.
Misalnya, jika anak tidak bisa mencapai level tertentu dalam permainan atau jika gadget tiba-tiba berhenti bekerja, mereka mungkin merasa marah atau putus asa. Akhirnya anak menjadi tantrum karena dibatasi.
Baca Juga: 10 Ciri Anak Ekstrovert yang Bisa Dikenali Orang Tua, Aktif dan Semangat!
5. Pengaruh pada Pola Tidur:
Paparan layar gadget, terutama sebelum tidur, dapat mengganggu pola tidur anak.
Kurang tidur atau tidur yang terganggu bisa menyebabkan anak menjadi lebih rewel, mudah marah, dan cenderung mengalami tantrum.
6. Pengaruh Konten:
Konten yang dilihat anak di gadget, seperti video yang penuh dengan aksi cepat atau konten yang tidak sesuai umur, dapat meningkatkan tingkat kegelisahan dan agresi, yang bisa membuat anak lebih mudah tantrum.
7. Kesulitan dalam Transisi:
Anak-anak sering mengalami kesulitan saat harus beralih dari satu aktivitas ke aktivitas lain, terutama jika aktivitas tersebut sangat menarik, seperti bermain gadget.
Ketika orang tua mencoba menghentikan penggunaan gadget secara tiba-tiba, anak bisa merasa marah atau bingung, yang dapat memicu tantrum.
Baca Juga: 12 Fakta Unik Anak Introvert yang Pendiam, Bunda Perhatikan Sikapnya!
8. Penggunaan sebagai Pengalih Perhatian:
Jika gadget sering digunakan sebagai alat untuk mengalihkan perhatian anak dari masalah atau emosi yang sulit, anak mungkin tidak belajar bagaimana mengatasi perasaan tersebut secara sehat.
Ketika mereka menghadapi frustasi atau kesedihan tanpa gadget, anak mungkin merespons dengan tantrum.
9. Kurangnya Aktivitas Fisik:
Penggunaan gadget yang berlebihan bisa menggantikan waktu untuk bermain fisik atau aktivitas luar ruangan.
Kurangnya aktivitas fisik dapat membuat anak menjadi lebih gelisah dan mudah marah, yang berpotensi memicu tantrum pada anak.
10. Pengaruh Dopamin:
Gadget, terutama permainan, dapat merangsang pelepasan dopamin di otak, yang terkait dengan perasaan senang.
Ketika anak tidak menggunakan gadget, kadar dopamin bisa turun, yang membuat mereka merasa kurang puas atau bahkan gelisah, yang dapat memicu tantrum pada anak.
Baca Juga: Heboh Megathrust, Riset Ungkap 2 Wilayah di Palabuhanratu Ini Tidak Terdampak Tsunami
Memahami alasan-alasan anak tantrum dapat membantu orang tua dalam mengelola waktu dan cara penggunaan gadget pada anak. Orang tua juga dapat mengurangi frekuensi anak tantrum dengan pendekatan yang lebih seimbang dan sehat.