SUKABUMIUPDATE.com - Proses perbaikan longsor di Tol Bocimi Seksi 2 pada ruas Cigombong-Parungkuda terus digenjot. PT Trans Jabar Tol melaporkan hingga saat ini, progres penanganan telah mencapai 50 persen.
"Progres penanganan longsor secara permanen yang terjadi di Km 64+600 terus dilakukan, secara keseluruhan penanganan ini sudah mencapai 50 persen," kata PT Trans Jabar Tol dalam unggahan terbarunya di akun resmi, Minggu (28/7/2024).
Adapun target penyelesaian penanganan longsor secara permanen, kata mereka, ditargetkan selesai pada kwartal ke empat tahun 2024. "Proses pengerjaan penanganan permanen dilakukan setiap hari selama 24 jam penuh agar segera bisa difungsikan kembali," tegasnya.
"Kami juga meminta maaf kepada pengguna tol bosimi karena waktu penanganan permanen lebih lama dari waktu yang ditargetkan," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Agus Setia Gunawan, Kepala Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, mengatakan penanganan longsor Tol Bocimi di KM 64+600 saat ini sudah dilakukan pemasangan besi penyangga untuk memperkuat struktur jalan. Agus mengungkapkan ini karena lokasi longsor berada di wilayahnya.
Baca Juga: Besi Penyangga Dipasang, Perbaikan Longsor Tol Bocimi Sukabumi Bisa Selesai Akhir 2024?
"Kami mendapatkan informasi, sedang dilakukan percepatan perbaikan. Informasinya ada beberapa besi yang ditanam atau dipancang agar lebih awet lagi," kata Agus kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (25/7/2024).
Agus juga menyebut pihak desa melakukan monitoring saat longsor terjadi. Menurutnya, pemerintah dan pihak terkait terus berupaya menyelesaikan perbaikan. Agus berharap proses ini bisa selesai sebelum Natal atau setidaknya akhir 2024 sehingga jalan tol dapat digunakan.
"Bukan hanya harapan, kami pun berdoa ketika pembangunan Bocimi karena sangat bermanfaat untuk masyarakat, terutama mengatasi kemacetan. Karena ketika ada masalah di KM 64 (titik longsor), ternyata kemacetan terulang, khususnya di Jalan Nasional Cicurug," ujar dia.
Di sisi lain, pembangunan Tol Bocimi Seksi 3 Cibadak-Sukabumi Barat terus dikebut. Teranyar, aktivitas pembersihan lahan di lokasi yang dijadikan pintu keluar tol dengan panjang 13,7 kilometer ini sudah mulai dilakukan, meski pembebasan lahan belum 100 persen.