Balita di Cikole Sukabumi Tewas Usai Dipatuk Ular Welang Saat Tidur

Senin 13 Mei 2024, 00:36 WIB
Balita meninggal setelah dipatuk ular welang di Cikole Sukabumi | Foto : Ilustrasi Pixabay

Balita meninggal setelah dipatuk ular welang di Cikole Sukabumi | Foto : Ilustrasi Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa nahas menimpa seorang bayi berusia tiga tahun asal Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Balita itu meninggal dunia usai digigit ular welang saat tidur di kamar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, peristiwa itu terjadi pada Minggu 12 Mei 2024 sekira pukul 01:30 WIB dini hari, ketika balita bersama kedua orang tuanya tertidur lelap di kamarnya.

Widagda Gaputan (28 tahun) ayah korban mengatakan, sebelumnya ia bersama istrinya tidak menduga sang anak telah digigit ular. Saat itu anak perempuannya tiba-tiba terbangun dan menangis kesakitan.

“Tiba-tiba anak saya bangun dari tidurnya, katanya sakit di area kaki. Saya cek tidak ada luka, belum kepikiran ada dugaan itu ular juga ya. Saya usap usap aja gitu,” ujar Widagda.

Setelah itu, Widagda membawa anaknya ke ruang tengah rumahnya, saat itu diketahui sang anak mengeluhkan sakit pada perutnya disusul muntah-muntah.

Baca Juga: Koalisi 5 Partai Kantongi Tiga Nama Calon Bupati Sukabumi

“Perutnya sakit, lalu saya gendong ke ruang tengah, ga lama kemudian anak saya muntah-muntah, setelah muntah itu semua kan pada bangun termasuk istri saya,” kata dia.

Pada saat yang sama, sang istri menemukan ada seekor ular welang muncul dari bawah kasur tempat tidurnya berukuran kurang lebih satu meter. Namun sang ayah belum juga menduga sang anak tergigit ular.

Melihat kondisi anaknya yang semakin memburuk, Widagda bergegas membawa anaknya ke RSUD R Syamsudin SH.

“Saya larikan ke IGD. Cuma mungkin pas penanganan di IGD masih mempertanyakan ini titiknya di mana gitu ya jadi saya berikan data seperti yang disebutkan memang masih penanganan biasa masih pakai oksigen diinfus," cetusnya.

Saat ditangani pihak rumah sakit, kata Widagda, di kaki sang anak mulai muncul bercak merah yang diduga bekas gigitan ular. Belum sempat diberikan serum anti bisa, balita tersebut dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 3:23 WIB.

“Cuma memang ketika ditemukan beberapa saat kemudian kondisi anak saya sudah kritis saturasi oksigen sudah menurun di angka 60 dan seiring waktu juga menurun sampai dinyatakan wafat pada pukul 03.23 dini hari," ungkapnya.

Baca Juga: Debit Air Bendungan Ciletuh Sukabumi Menurun, Area Pertanian di Dua Kecamatan Terancam

Adapun ular welang yang diduga telah mengigit sang balita telah diusir oleh adik ipar Widagda pagi harinya sekira pukul 08:30 WIB.

Pihak kelurga memutuskan untuk langsung memakamkan jenazah korban di pemakaman umum tak jauh dari rumah duka.

Sementara itu, petugas Animal Resque Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi, Edi mengatakan, korban diduga pada saat tidur secara tidak sadar mengulurkan kakinya ke sela kasur sehingga ular menggigit kakinya. Menurutnya, ular telah bersembunyi di dalam kamar lebih dari satu hari.

“(Ular) masuk ke dalam rumah itu di dekat kasur springbed, jadi tanpa alas nempel ke lantai langsung. Jadi posisi ada jeda jarak 10 cm si kaki bocah korban masuk ke sela itu, dia kena injek di jempol, kaki kiri yang kena," ujar Edi.

Menurut Edi, ular welang memiliki nama latin Bungarus Candidua yang tergolong memiliki bisa mematikan. Ular welang juga merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari.

“Untuk warga jadi jangan dianggap sepele, kamper dan wangi wangian itu sebenernya wajib taruh di kamar mandi di gudang belakang lemari kalau gak di bawah kasur. Soalnya kalau ular itu takutnya sama wangi-wangian, bau-bauan, kalau sama garam itu mitos, garam itu hanya untuk binatang berlendir,” imbaunya.

“Kalau di luar ruangan kita pakai bekas lasan karbit kan itu bau belerang, bubuknya yang putih kaya apu (kapur), itu kan bau belerang jadi dia gak bakal lewat ke situ," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025

Persita Tangerang akan menjadi temanya Borneo FC dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:43 WIB

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak wabah lalat . Jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:02 WIB

Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Peristiwa kakak tewas di tangan adik, bikin geger kampung Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi
TKP pembacokan di kampung sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 13:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-24 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Nasional22 Februari 2025, 12:19 WIB

Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

“Hari kedua retret dimulai dengan pemaparan materi dari Mendagri, membahas hubungan pusat dan daerah, baik pemerintahan, keuangan dan lainnya,” ucap Ayep.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam retret kepala daerah hari kedua (Sumber: dok ayep zaki)
Entertainment22 Februari 2025, 12:00 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Tagar Kabur Aja Dulu sedang viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sekaligus keresahan masyarakat generasi muda terhadap kondisi Indonesia dari segi ekonomi, sosial, hingga politik.
Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan (Sumber : Instagram/@raffinagita1717)
Life22 Februari 2025, 11:15 WIB

5 Tips Ampuh Agar Puasa Kamu Lancar Tanpa Lemas dan Lapar

Puasa adalah ibadah yang mengajarkan kita untuk menahan hawa nafsu, termasuk lapar dan haus. Namun, bagi sebagian orang, puasa bisa membuat tubuh terasa lemas dan lapar, terutama saat beraktivitas di tengah hari.
Ilustrasi Lemas dan Lapar Saat Menjalankan Ibadah Puasa (Sumber : Freepik/@onlyyouqj)