SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa nahas menimpa seorang bayi berusia tiga tahun asal Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Balita itu meninggal dunia usai digigit ular welang saat tidur di kamar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun sukabumiupdate.com, peristiwa itu terjadi pada Minggu 12 Mei 2024 sekira pukul 01:30 WIB dini hari, ketika balita bersama kedua orang tuanya tertidur lelap di kamarnya.
Widagda Gaputan (28 tahun) ayah korban mengatakan, sebelumnya ia bersama istrinya tidak menduga sang anak telah digigit ular. Saat itu anak perempuannya tiba-tiba terbangun dan menangis kesakitan.
“Tiba-tiba anak saya bangun dari tidurnya, katanya sakit di area kaki. Saya cek tidak ada luka, belum kepikiran ada dugaan itu ular juga ya. Saya usap usap aja gitu,” ujar Widagda.
Setelah itu, Widagda membawa anaknya ke ruang tengah rumahnya, saat itu diketahui sang anak mengeluhkan sakit pada perutnya disusul muntah-muntah.
Baca Juga: Koalisi 5 Partai Kantongi Tiga Nama Calon Bupati Sukabumi
“Perutnya sakit, lalu saya gendong ke ruang tengah, ga lama kemudian anak saya muntah-muntah, setelah muntah itu semua kan pada bangun termasuk istri saya,” kata dia.
Pada saat yang sama, sang istri menemukan ada seekor ular welang muncul dari bawah kasur tempat tidurnya berukuran kurang lebih satu meter. Namun sang ayah belum juga menduga sang anak tergigit ular.
Melihat kondisi anaknya yang semakin memburuk, Widagda bergegas membawa anaknya ke RSUD R Syamsudin SH.
“Saya larikan ke IGD. Cuma mungkin pas penanganan di IGD masih mempertanyakan ini titiknya di mana gitu ya jadi saya berikan data seperti yang disebutkan memang masih penanganan biasa masih pakai oksigen diinfus," cetusnya.
Saat ditangani pihak rumah sakit, kata Widagda, di kaki sang anak mulai muncul bercak merah yang diduga bekas gigitan ular. Belum sempat diberikan serum anti bisa, balita tersebut dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 3:23 WIB.
“Cuma memang ketika ditemukan beberapa saat kemudian kondisi anak saya sudah kritis saturasi oksigen sudah menurun di angka 60 dan seiring waktu juga menurun sampai dinyatakan wafat pada pukul 03.23 dini hari," ungkapnya.
Baca Juga: Debit Air Bendungan Ciletuh Sukabumi Menurun, Area Pertanian di Dua Kecamatan Terancam
Adapun ular welang yang diduga telah mengigit sang balita telah diusir oleh adik ipar Widagda pagi harinya sekira pukul 08:30 WIB.
Pihak kelurga memutuskan untuk langsung memakamkan jenazah korban di pemakaman umum tak jauh dari rumah duka.
Sementara itu, petugas Animal Resque Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi, Edi mengatakan, korban diduga pada saat tidur secara tidak sadar mengulurkan kakinya ke sela kasur sehingga ular menggigit kakinya. Menurutnya, ular telah bersembunyi di dalam kamar lebih dari satu hari.
“(Ular) masuk ke dalam rumah itu di dekat kasur springbed, jadi tanpa alas nempel ke lantai langsung. Jadi posisi ada jeda jarak 10 cm si kaki bocah korban masuk ke sela itu, dia kena injek di jempol, kaki kiri yang kena," ujar Edi.
Menurut Edi, ular welang memiliki nama latin Bungarus Candidua yang tergolong memiliki bisa mematikan. Ular welang juga merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari.
“Untuk warga jadi jangan dianggap sepele, kamper dan wangi wangian itu sebenernya wajib taruh di kamar mandi di gudang belakang lemari kalau gak di bawah kasur. Soalnya kalau ular itu takutnya sama wangi-wangian, bau-bauan, kalau sama garam itu mitos, garam itu hanya untuk binatang berlendir,” imbaunya.
“Kalau di luar ruangan kita pakai bekas lasan karbit kan itu bau belerang, bubuknya yang putih kaya apu (kapur), itu kan bau belerang jadi dia gak bakal lewat ke situ," pungkasnya.