SUKABUMIUPDATE.com - Krisis air bersih dampak musim kemarau dan El Nino dirasakan warga Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Untuk mendapatkan air, warga harus mengantri di sumber mata air yang jaraknya jauh dari pemukiman.
Camat Ciemas, Usep Supelita mengatakan dari data yang perolehnya bahwa terdapat beberapa wilayah yang terdampak kekeringan, dan kesulitan air bersih. Data sementara terpantau pada Senin 30/10/2023, adalah sebagai berikut:
Kedusunan Tegalpanjang, terdampak 8 Kampung
1. Kampung Sukasari RT. 005 / 003.
2. Kampung Tegalpanjang RT 003/ 003.
3. Kampung Simpangbungur 1 RT 001/ 003
4. Kampung Simpangbungur 2 RT 002/ 003.
5. Kampung Sukamaju RT 006 / 003
6. Kampung Sukamaju RT 006 / 003
7. Kampung Cipua RT 004 / 003
8. Kampung Cikareo RT 007 /003.
Baca Juga: Lahan Bambu Seluas 1 Hektare di Gunungguruh Sukabumi Terbakar
Kedusunan Hegarmanah terdampak 5 kampung sebagai berikut :
1. Kampung Cilangkob 1 RT 002 / 004
2. Kampung Cilangkob 2 RT 003 / 004
3. Kampung Ciwilis RT 001 / 004
4. Kampung Cioray 1 RT 004 / 004
5. Kampung Cioray 2 RT 005 / 004
Kedusunan Margamulya terdampak 7 kampung sebagai berikut :
1. Kampung Margamulya RT 001/ 002
2. Kampung Sukatani RT 002 / 002
3. Kampung Sukamukti Rt 003 / 002
4. Kampung Sukamaju RT 004 / 002
5. Kp Cikadu Rt 005 Rw 002
6. Kaampung Sukarata RT 006 / 002
7. Kampung Sukamulya RT 007 / 002
Kedusunan Ciwangi terdampak 6 kampung sebagai berikut
1. Kampung Mekarsari RT 001 / 001
2. Kampung Sukasari RT 002 / 001
3. Kampung Sukamekar RT 003 / 001
4. Kampung Ciwangi 1 Rt 004 / 001
5. Kampung Ciwangi 2 RT 005 / 001
6. Kampung Tegalboled RT 006 / 001
Baca Juga: Lahan Bambu Seluas 1 Hektare di Gunungguruh Sukabumi Terbakar
"Warga sementara memanfaatkan atau mengambil air dari mata air yang berada disekitar hutan dengan jarak bervariatif, ada 1 kilometer, 2 kilometer, bahkan lebih. Mereka menggunakan alat jerigen dan kendaraan roda dua. Bahkan mereka harus antri dilokasi untuk mendapatkan air," ungkapnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (30/10/2023).
Menurut Usep, pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut ke Pusdalops BPBD, sekaligus memohon bantuan ke PMI Kabupaten Sukabumi.
Sementara itu, Kepala Desa Sidamulya, Henda menambahkan krisis air bersih sudah hampir 3 bulan, sementara ini warga ada yang mengambil air di sungai, ada juga di sekitar hutan.
"Seperti mata air di hutan Ciangkrong, namun jaraknya lumayan jauh, sekitat 3 kilometer," imbuhnya.