SUKABUMIUPDATE.com - Bagi kamu punya laptop atau PC lemot, pasti kesel banget kan? Ternyata laptop atau PC lemot tidak hanya disebabkan oleh virus, tapi kemungkinan besar berasal dari hard disk drive (HDD) yang sudah ketinggalan zaman.
Bahkan kebanyakan laptop atau PC rakitan yang beredar di pasaran saat ini, jarang ditemukan dijual dengan HDD, pasti minimal menggunakan SSD 2.5 inch.
Ada baiknya kita tau apa sih SSD itu? Dikutip dari acerid.com, solid state drive (SSD) merupakan perangkat keras untuk menyimpan data pada laptop atau komputer. Dengan bobot yang lebih ringan dan memiliki kecepatan baca tulis hampir 10 kali lebih cepat daripada HDD, SSD jauh lebih populer.
Baca Juga: 5 Alasan Lebih Baik Pilih Linux Daripada Windows Bajakan, Nomor 3 Bikin Tenang
Cara kerja SSD yaitu menggunakan memori non-volatile berbasi flash, menjadikan tidak ada komponen yang bergerak di dalamnya dan tahan goncangan.
Berbeda dengan HDD yang memiliki semacam lengan mekanik yang bergerak pada piringan ketika sedang melakukan proses baca ataupun tulis, sehingga sangat rentan rusak ketika ada guncangan serta memiliki suhu yang cepat panas.
Tidak hanya terkait proses baca tulis data, SSD juga mempercepat proses booting yang jauh lebih cepat daripada menggunakan HDD. Lebih gampangnya, booting adalah proses dari menyalakan laptop atau PC hingga masuk ke layar utama windows.
SSD memiliki beragam jenis dilansir dari carisinyal.com, berikut di antaranya:
Baca Juga: 4 Bahaya Menggunakan Windows Bajakan, Bukan Hal Sepele!
1. SSD 2.5 Inch
Tidak dapat dipungkiri SSD 2,5 Inch merupakan SSD yang paling umum ditemukan sekarang. Bentuk dari SSD ini mirip dengan HDD, jadi cocok digunakan untuk menggantikan HDD laptop lama yang sudah terasa lemot.Terdapat berbagai ketebalan drive pada SSD 2,5 Inch ini.
2. SSD mSATA
SSD ini memiliki bentuk yang lebih kecil dari SSD standar serta hanya dirancang untuk perangkat portabel yang memiliki daya terbatas, di antaranya seperti netbook, tablet, dan laptop. Tidak hanya itu, mSATA juga digunakan untuk printer multifungsi, penanda digital, hingga perangkat point-of-sale.
3. SSD M.2 SATA
Jenis ini biasanya memiliki ukuran lebih kecil dari tipe mSATA, dan dirancang untuk menghadirkan media penyimpanan yang berkinerja tinggi dalam perangkat yang tipis dan memiliki daya terbatas, seperti laptop ultrabook dan tablet. Untuk lebih gampangnya, M.2 itu form factor atau tipe ukuran fisik dari SSD.
SSD M.2 SATA memiliki dua jenis:
Baca Juga: 9 Penyebab Mengapa HP Tiba-Tiba Nge-Freeze, Sering Mengalaminya?
- M.2 dua sisi atau double-sided yang memiliki ukuran 22 mm x 60 mm
- Kedua adalah M.2 satu sisi atau single-sided yang berukuran 22 mm x 80 mm
Perbedaannya terletak pada kapasitas, M.2 dua sisi memiliki kapasitas lebih besar.
SSD M.2 NVMe
Non-Volatile Memory Express atau NVMe merupakan standar komunikasi yang dikembangkan khusus untuk SSD oleh vendor-vendor seperti Intel, Samsung, Sandisk, Dell, dan Seagate.
Dasarnya, jenis ini memungkinkan memori flash untuk beroperasi sebagai SSD secara langsung melalui antarmuka PCIe daripada melalui SATA dan dibatasi oleh kecepatan SATA yang lebih lambat.
Seperti disebutkan di poin sebelumnya, M.2 hanyalah sebuah form factor. Tipe ini bisa terdapat dalam versi SATA dan versi NVMe. Sistem ini beroperasi di seluruh bus PCIe yang memungkinkan drive untuk bekerja lebih cepat. Kesimpulannya, SSD NVMe ini jauh lebih cepat jika dibandingkan tipe SSD lain.
Baca Juga: Spesifikasi HP Spectre Fold, Perangkat 3-in-1 Gabungan Tablet, Laptop dan Desktop
SSD PCIe
Terakhir ada ada SSD PCIe yang menggunakan antarmuka PCIe. PCIe adalah salah satu dari empat faktor bentuk SSD. Secara umum, SSD berbasis PCIe memiliki kinerja yang lebih baik daripada Serial ATA (SATA) berbasis server. Spesifikasi format untuk perangkat berbasis PCIe dikembangkan dan di-maintain oleh PCI Special Interest Group (PCI-SIG).
Selain bentuk ini, ternyata Intel juga memiliki tipe produk khusus yang cara kerjanya mirip dengan SSD dan memiliki form factor M.2, yakni Intel Optane Memory. Intel Optane Memory bekerja sebagai cache yang tugasnya mempercepat kinerja HDD.
Itulah tipe-tipe SSD yang perlu diketahui sebelum membelinya, agar tidak terjadi salah beli dan repot kemudian. Namun, terlepas dari populernya SSD, ternyata hardware ini memiliki beberapa kelemahan, salah satunya yaitu harga yang jauh lebih mahal daripada HDD, bisa dua hingga tiga kali lipat lebih mahal dengan kapasitas penyimpanan yang sama.