Prediksi PBB : 74 Juta Ton Sampah Elektronik Menumpuk di Tahun 2030

Minggu 06 Agustus 2023, 12:00 WIB
Hamparan sampah di pantai Talanca, Loji Simpenan Sukabumi | Prediksi PBB : 74 Juta Ton Sampah Elektronik Menumpuk di Tahun 2030 | Foto : Ilyas

Hamparan sampah di pantai Talanca, Loji Simpenan Sukabumi | Prediksi PBB : 74 Juta Ton Sampah Elektronik Menumpuk di Tahun 2030 | Foto : Ilyas

SUKABUMIUPDATE.com - Sampah elektronik adalah sebagai sampah yang sumbernya berasal dari berbagai peralatan elektronik. Sampah elektronik dikategorikan sebagai Sampah B3 karena mengandung berbagai macam bahan beracun dan berbahaya.

Sampah elektronik dapat dihasilkan dari segala jenis peralatan elektronik. Jumlah sampah elektronik kian meningkat seiring berjalannya perkembangan teknologi dan semakin majunya industri elektronik.

Tak heran, sampah elektronik kerap menjadi oleh-oleh dari aktivitas dunia digital yang semakin marak, apalagi di tengah kemudahan yang ditawarkan. Padahal bahaya sampah elektronik sudah jelas didepan mata.

Baca Juga: 10 Dampak Buruk Inner Child yang Terluka, Memori Trauma Masa Kecil

Lantas, apa saja bahaya sampah elektronik? Simak informasinya sebagaimana dilansir via Digitalbisa.id. Yuk, simak!

Prediksi PBB : Penumpukan Sampah Elektronik 

Sebelumnya mari menyimak cerita pada tahun 2019, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah merilis data jumlah sampah elektronik dalam Global E-Waste Monitor. Jumlah sampah elektronik ternyata mencapai 53 juta ton pada tahun tersebut.

Sedangkan sepanjang tahun 2021, data lain dalam Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE) Forum menyebutkan jumlah sampah elektronik atau e-waste tercatat lebih banyak dari tahun 2019 lalu, yaitu mencapai 57,4 juta ton. Artinya, dalam kurun waktu dua tahun telah terjadi peningkatan sekitar 4,4 juta ton.

Tak hanya itu, fakta mengejutkan lainnya adalah PBB telah memprediksi adanya penumpukan sampah elektronik sebanyak 74 juta ton pada tahun 2030 mendatang. Lonjakan juga diprediksi akan terjadi pada tahun 2050 sehingga menjadi 120 juta ton.

Baca Juga: 10 Cara Mengetahui Karakter Seseorang, Perhatikan Bahasa Tubuhnya

Meskipun demikian, harta karun dari sampah elektronik juga perlu menjadi wawasan, bahwa jenis sampah ini memiliki berbagai kandungan metal berharga seperti emas, perak, logam, tembaga dan platinum. Sayangnya, perhatian terhadap sampah elektronik tergolong masih sangat kurang karena hanya sekitar 17,4% saja dari kandungan tersebut yang dapat didaur ulang.

Bahaya Sampah Elektronik

Pengelolaan yang tidak benar dari sampah elektronik akan berdampak buruk bagi makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Kandungan B3 pada sampah elektronik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan yang juga membahayakan kesehatan manusia, seperti memicu terjadinya kanker, kerusakan organ tubuh, bahkan hingga kerusakan DNA.

Baca Juga: Pertunjukan Seni Gexbrenk Khas Sukabumi, Nonton Teater Gratis!

Konsumsi masyarakat Indonesia yang meningkat pada perangkat elektronik dapat berpotensi menyebabkan ledakan timbunan sampah elektronik. Ditambah jumlah penduduk Indonesia yang padat dan termasuk negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia.

Isu sampah elektronik kerap dipandang sebelah mata karena kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk mengelola sampah elektronik masih sangat rendah. Padahal, sampah elektronik ini memerlukan penanganan yang tepat dan ramah lingkungan.

Sumber: Digitalbisa.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:00 WIB

Menyatu dengan Alam di Curug Sawer, Hanya 30 Menit dari Kota Sukabumi

Tersembunyi di tengah hutan yang rimbun, Curug Sawer ini menawarkan keindahan alam yang masih asri dan suasana yang tenang.
Curug Sawer adalah salah satu destinasi wisata alam yang menarik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kemanapedia).
Entertainment18 Januari 2025, 09:50 WIB

Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah

Kabar mengejutkan datang dari kehidupan rumah tangga penyanyi Sherina Munaf dan musisi Baskara Mahendra. Setelah hampir empat tahun menikah, Sherina resmi menggugat cerai Baskara ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan.
Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Usai 4 Tahun Menikah (Sumber : Twitter/@akuratco)