SUKABUMIUPDATE.com - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditampilkan mesin untuk mensimulasikan perilaku atau pemikiran manusia dan dapat dilatih untuk memecahkan masalah tertentu.
Kekinian, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani mengungkap data dari Future of Jobs Report dari World Economic Forum yang memprediksi ada 85 juta pekerjaan yang akan digantikan mesin.
"Kita menyadari industri 4.0 yang menciptakan disrupsi berdampak pada transformasi tatanan pekerjaan dan kebutuhan tenaga kerja masa depan. Future of Jobs Report dari World Economic Forum memprediksi 85 juta pekerjaan akan tergantikan mesin," ungkapnya di acara Pengukuhan DPN Apindo di Jakarta Pusat, dikutip via Suara.com, Selasa (1/8/2023).
Baca Juga: 10 Dampak Buruk Inner Child yang Terluka, Memori Trauma Masa Kecil
Shinta juga mengungkap studi yang dilakukan International Labour Organization terhadap 5 negara ASEAN, Indonesia, Kamboja, Filipina, Thailand dan Vietnam - sebagai penyumbang 80% penyerapan tenaga kerja, bahwa ada 56% pekerja rentan kehilangan pekerjaan.
Meski begitu, Shinta juga mengatakan, ada kabar baik ditengah ancaman tersebut. Dari data yang dihimpun, diprediksi ada 97 juta pekerjaan baru bermunculan ditengah kemajuan teknologi.
"Namun demikian, akan ada 97 juta perkerjaan baru bermunculan, akibat karakter kebutuhan pekerjaan di era industri 4.0 maupun tren baru, seperti digitalisasi ekonomi serta ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujarnya.
Karena itu, kata Shinta, membangun sumber daya manusia di tengah kemajuan teknologi ini menjadi perhatian khusus Apindo.
"Kenapa? Beban demografi hanya bisa diubah menjadi bonus demografi, jika tingkat produktivitas, pendidikan, dan keterampilan kelompok usia produktif Indonesia menjadi lebih tinggi pada periode 2020-2035," tandasnya.
Baca Juga: 7 Ciri Seseorang Punya Mental Kuat, Optimis dan Tenang
Sebelumnya diketahui, Artificial Intelligence tidak berdiri sendiri, teknologi ini memanfaatkan Machine Learning dan Deep Learning untuk ‘belajar’, serta Big Data sebagai penyedia data dan informasi.
Artificial Intelligence adalah kemampuan komputer atau robot untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia. Meskipun belum ada Artificial Intelligence yang sempurna atau menyerupai sifat serta kinerja manusia, sejumlah AI mulai melampaui kemampuan manusia dalam tugas-tugas tertentu.
Contohnya yakni Deep Blue, sebuah Artificial Intelligence buatan IBM yang mampu mengalahkan Garry Kasparov dalam permainan catur. Garry Kasparov adalah seorang Grandmaster Catur Dunia.
Baca Juga: Mengenal Kepribadian Ganda: Gangguan Identitas Disosiatif, Kelainan Mental?
Artificial Intelligence dibagi ke dalam dua jenis berdasarkan kekuatan atau kemampuannya, yaitu:
a. Weak AI
AI jenis ini hanya memiliki kemampuan operasi pada konteks dan tugas yang terbatas. Deep Blue adalah salah satu contoh dari Weak AI.
Selain itu, ada beberapa contoh lain dari Weak AI diantaranya adalah Smart Car milik Google yang hanya bisa melakukan Self Driving saja.
b. General / Strong AI
Strong AI adalah Artificial Intelligence yang menggabungkan beberapa teknologi sehingga memungkinkan mesin memiliki kemampuan merasakan, bertindak dan berpikir layaknya Manusia.
Strong AI mampu mengerjakan tugas yang kompleks dengan konteks tidak terbatas. Strong AI masih bersifat teoritis, karena sampai saat ini kemampuan Artificial Intelligence masih terbatas pada satu tugas saja.
Meski begitu, ilmuwan terus melakukan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi ini, sehingga tidak menutup kemungkinan, beberapa tahun ke depan kita bisa menyaksikan kehadiran Strong AI yang beroperasi layaknya seorang manusia.
Contoh dari Strong AI dapat kita saksikan pada film fiksi ilmiah seperti ‘I, Robot’ dan ‘Terminator’, serta game ‘Detroit: Become Human’.
Sumber: Suara.com