Hati-hati Bahaya Anak Kecanduan Gawai, Orang Tua Wajib Waspada!

Senin 24 Juli 2023, 21:45 WIB
Ilustrasi. Anak Main HP | Hati-hati Bahaya Anak Kecanduan Gawai, Orang Tua Wajib Waspada! (Sumber : pixabay.com/@OleksandrPidvalnyi)

Ilustrasi. Anak Main HP | Hati-hati Bahaya Anak Kecanduan Gawai, Orang Tua Wajib Waspada! (Sumber : pixabay.com/@OleksandrPidvalnyi)

SUKABUMIUPDATE.com - Gawai adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis dan secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Perbedaan gawai dengan teknologi lain adalah unsur kebaruan berukuran lebih kecil.

Salah satu jenis gawai yang cukup populer adalah Handphone (HP), komputer atau laptop. Orang dewasa hingga anak-anak masa kini sudah familiar dan banyak menghabiskan waktunya bermain gawai.

Padahal khusus untuk anak-anak, ada screen time yang harus diperhatikan oleh orang tua guna terhindar dari tanda-tanda anak kecanduan gawai.

Baca Juga: Mengenal Kepribadian Ganda: Gangguan Identitas Disosiatif, Kelainan Mental?

Bahaya Anak-anak Kecanduan Gawai

Menurut riset yang dilakukan oleh Common Sense Media, dikutip dari Hindustan Times via Tempo.co, anak-anak berusia 8-12 tahun menghabiskan waktu 5,5 jam per hari untuk bermain gawai.

"Anak-anak tumbuh dan hidup dikelilingi banyak perangkat digital, yang merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari, mulai dari ponsel pintar, tablet, laptop, hingga konsol gim. Risiko potensial terkait waktu di depan layar yang berlebihan pada anak-anak," kata psikolog dan aktivis kesehatan mental, Dr. Arvind Otta, dikutip Senin (24/7/2023).

Otta menambahkan anak-anak berusia 6 tahun ke atas harus membatasi waktu bermain gawai tidak lebih dari 2 jam per hari. Jika melebihi ketentuan tersebut akan berbahaya bagi proses perkembangan anak.

Baca Juga: 13 Cara Memperbaiki Mental Breakdown, Yuk, Kenali Tanda Gangguan Kecemasan!

Cahaya biru dari layar gawai dapat mempengaruhi produksi hormon melatonin yang mengatur pola tidur. Karena itu, jika sering terpapar cahaya biru berdampak pada terganggunya pola tidur, berkurangnya kualitas tidur, dan menyebabkan kelelahan di siang hari.

Ia pun menjelaskan kurang tidur menyebabkan risiko iritasi, sulit berkonsentrasi, masalah ingatan, suasana hati, dan lainnya.

Otta menyebutkan tanda-tanda anak mengalami kecanduan gawai antara lain mulai mengganggu aktivitas sehari-hari seperti mengerjakan PR, kegiatan di luar ruangan, dan aktivitas kreatif lain. Selain itu, keadaan emosional dan perilaku juga mengalami perubahan.

Jika terpapar konten agresif atau tidak layak untuk umurnya maka akan menyebabkan anak-anak berperilaku kasar atau mudah cemas serta dapat menurunkan kognitifnya yang berdampak pada performa akademik di sekolah.

Baca Juga: 11 Cara Memperbaiki Mental yang Hancur Berantakan Karena Tekanan Hidup

Otta kemudian memberikan beberapa tips mengatur waktu penggunaan gawai anak untuk mencegah kecanduan. Orang tua perlu membuat aturan jelas dan mengatur batas waktu yang diizinkan untuk anak dalam mengakses gawai.

Orang tua dapat membantu memberikan pemahaman kepada anak tentang konsekuensi penggunaan gawai secara berlebihan. Hal tersebut dapat membantunya memahami pentingnya membuat batasan penggunaan platform digital.

Cara lain yang bisa diterapkan yaitu membuat zona bebas gawai di rumah. Contohnya di ruang belajar, ruang makan, atau kamar tidur. Membuat zona bebas gawai dapat mengalihkan anak dari gawai.

Ketika anak tengah bermain gawai sebaiknya orang tua menemani karena dapat membantu mengembangkan ikatan hubungan. Mengajak anak melakukan aktivitas fisik dan permainan kreatif juga langkah efektif mengurangi waktu penggunaan gawai karena selain dapat melatih fisik, kegiatan tersebut juga berdampak positif pada kemampuan kognitif.

"Secara rutin mengawasi penggunaan media digital pada anak merupakan hal penting untuk menjaga kesejahteraannya. Orang tua dapat segera melakukan intervensi jika menemukan masalah dan tetap mengetahui taktivitas daring anak demi melindunginya dari potensi bahaya," tegasnya.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa