SUKABUMIUPDATE.com - Korban gempa Cianjur masih memerlukan uluran tangan dari para dermawan pasca lindu kuat 21 November 2022 lalu. Banyaknya bantuan yang datang ternyata belum juga menutupi kebutuhan warga korban gempa secara keseluruhan, masih banyak yang berteriak belum kebagian bantuan.
Tidak meratanya bantuan yang disalurkan terjadi akibat suplai donasi selama ini terpusat ke daerah-daerah yang mampu diakses oleh kendaraan roda empat. Ini diungkap oleh relawan asal Sukabumi yang hingga hari ini, Selasa (29/11/2022) masih berada di Cugenang Cianjur Jawa Barat.
Kipahare Peduli yang membangun posko bantuan di Cugenang mengakui sempat kewalahan memenuhi permintaan warga terdampak gempa M5.6 khususnya di wilayah Cugenang dan sekitarnya. Irman Firmansyah, Penanggung Jawab Kipahare Peduli mengungkapkan alasan kenapa masih banyak penyintas bencana yang mengeluh belum tersentuh bantuan.
Menurut Irman mengatakan pengungsi rata-rata mengeluhkan persoalan seperti kapasitas tenda, keterbatasan makanan, kekurangan toilet dan sarana air bersih, serta kondisi kesehatan penyintas.
“Mereka harus tidur berdampingan dengan dinginnya cuaca hujan malam hari di tenda pengungsian,” ucap Irman kepada sukabumiupdate.com.
Keluhan pengungsi soal tidak meratanya bantuan didasari oleh prioritas penyaluran di area yang mudah di akses, sementara wilayah dalam tidak begitu menjadi perhatian para pemberi bantuan.
Baca Juga: Korban Gempa Cianjur Terserang ISPA-Diare, 3.175 Nakes Disebar ke Pengungsian
“Ketidakmerataan bantuan karena kebanyakan yang dapat bantuan sekitar pinggir jalan dengan akses roda empat, sementara yang ke dalam masih minim.” kata Irman.
Kekinian, sejumlah komunitas motor ikut bergabung untuk membantu menyalurkan bantuan ke spot pengungsian yang sulit diakses mobil. Keberadaan motoris terutama dengan spek trail sangat membantu, lanjut Irman.
Kipahare Peduli sendiri berkolaborasi dengan banyak unsur relawan dan elemen warga. Selain menyalurkan bantuan berupa pakaian dan kebutuhan lainnya, mereka juga membuat dapur umum yang terus memproduksi makanan untuk dikirim ke para pengungsi.
“Gasol yang kita assesmen sore ini, insha Allah besok kita pasok bantuan
Untuk MCK portable sudah saya pesan ke rekanan di Bandung dan sedang difabrikasi Untuk mushola darurat sudah disampaikan ke ustad Nawi El-Fariez untuk di follow up Gasol Gaspol,” beber Irman yang rajin melaporkan perkembangan situasi pengungsi korban gempa cianjur di akun media sosialnya.
Korban Gempa Bumi Cianjur tercatat mengalami kerugian materiil berupa 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rusak sedang, dan 22.786 rusak ringan. Serta infrastruktur lain mengalami kerusakan diantaranya 471 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran. Selain itu, total pengungsi berjumlah 100.330 jiwa yang tersebar di 449 titik pengungsian, hingga Senin, 28 November 2022 pukul 17.00 WIB.
Pada pelaksanaan kegiatan Posko korban bencana gempa bumi Cianjur, Irman Firmansyah didampingi oleh Ust. Ahmad Jaelani dari Bumi Alquran serta dibantu beberapa koordinator lapangan yaitu Bang Ilham Tim Kipahare Peduli yang merupakan anggota TNI, serta relawan lokal setempat.
Baca Juga: Jauhi Lereng! Pengungsi Gempa Cianjur Diminta Hati-Hati Soal Lokasi Bangun Tenda
DIketahui, Posko Kipahare merupakan salah satu posko penanganan bencana Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat. Kipahare Peduli, berlokasi di Posko Bersama Kipahare Peduli-Bumi Alquran tepatnya Kampung Puncak Manis RT.01/10 Desa Sukajaya Kecamatan Cugenang, Cianjur Jawa Barat.
Posko terletak terbilang strategis, dengan waktu yang diperlukan untuk sampai ke Zona merah dekat episentrum sekitar 20-30 menit. Kegiatan Posko Kipahare Peduli cukup terorganisir dengan adanya enam divisi yang bertanggungjawab sesuai job deskripsi nya masing-masing.
Enam divisi tersebut yakni Divisi dapur, bertugas menyiapkan makanan para korban dan relawan setiap hari untuk dibagikan ke beberapa titik. Kedua, Divisi Logistik, bertugas menerima bantuan dan mengemasnya menjadi paket, ditambah sebagai penanggungjawab belanja keperluan dapur.
Ketiga Divisi administrasi, bertugas mencatat pemasukan dan pengeluaran barang serta uang, mencatat alamat dan data korban, serta membuat laporan harian kegiatan posko. Keempat, Divisi Assesmen, bertugas melakukan survey, menerima laporan sekaligus melakukan asesmen, membuat mapping atau pemetaan lokasi dan menyalurkan bantuan ke lokasi-lokasi tertentu.
Kelima, Divisi Trauma Healing dan Edukasi Mitigasi, bertugas melakukan trauma healing yang ditujukan untuk anak anak dan dewasa serta memberikan edukasi warga seputar bencana dan cara penanganannya.
Terakhir, Divisi Mobile Klinik yang bertugas melakukan pengobatan bagi warga terdampak gempa bumi Cianjur, baik yang datang ke posko maupun masyarakat di lokasi terdampak.
Baca Juga: Jenis dan Standar Minimal Bantuan Bencana, Jangan Sembarang Donasi!
Posko Bantuan Bencana Gempa Cianjur, Kipahare Peduli, mencatat pembagian kategori sumber bantuan menjadi dua, yakni donatur Kipahare Peduli dan donatur lain baik organisasi maupun perorangan.
Saat ini donatur yang tercatat oleh Kipahare Peduli meliputi IATS Unpar, FOKUS dan Kampoeng Ikan. Sementara Donatur Bumi Al Quran wisata antara lain Fasarah Rabbani, Yayasan Rohmat Saefulloh Bandung, Rumah Harapan Depok, Pondok Modern Darussalam, Yayasan Masjid At Taqwa PIK, Mitra Tama Cemerlang Logistics dan donator lainnya.
Adapun jenis bantuan yang dihimpun cukup beragam mulai dari pakaian layak pakai, sembako, bahan makanan, obat-obatan, terpal, tikar, selimut, pakaian dalam dan peralatan mandi. Oleh karena penyintas mengeluhkan persoalan tenda pengungsian, maka Kipahare Peduli melakukan penggantian tenda tidak layak ke beberapa posko.
Sampai hari Selasa, (29/11/2022) kegiatan rutinitas dalam satu hari mencapai 500 paket bantuan dan 300 makanan yang disalurkan ke beberapa titik lokasi bencana. Irman menuturkan penyaluran bantuan juga melibatkan koordinasi dengan pihak setempat di wilayah Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
“Koordinasi bantuan dengan pemerintah setempat yaitu RT dan RW, serta karang taruna dan posko lokal. Kami membagi 12 sektor yang masing-masing sektor terdiri dari 10 pos.” ucap Irman.
Menurutnya saat ini ada beberapa jenis bantuan mendesak yang diperlukan para korban bencana gempa bumi Cianjur.“Bantuan yang mendesak diantaranya terpal, selimut, bahan makanan serta obat-obatan. Untuk terpal, selimut dan obat-obatan stok menipis karena paling laris.”
Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap Kendala Pendistribusian Bantuan Gempa Cianjur
Sehingga para donatur yang ingin memberikan bantuan dapat menghubungi relawan posko serta memilih penyaluran via langsung atau melalui bantuan posko. Untuk memudahkan penyaluran, beberapa jenis bantuan akan dilakukan proses pengemasan di Posko Bencana Gempa Bumi Cianjur, Kipahare Peduli.
Berkaitan dengan himbauan BMKG agar masyarakat terdampak gempa Cianjur kembali ke rumah tidak rusak, di wilayah zona Posko Kipahare sendiri ada beberapa penyintas yang kembali ke rumah dengan kondisi rumah yang hanya retak-retak. Namun demikian, rumah yang roboh sebagian atau rusak di bagian atap, penyintas tetap di tenda karena khawatir rumahnya terbuka saat cuaca tidak mendukung.
Berdasarkan keterangan Irman, meskipun data penyintas yang kembali ke rumah tidak di data secara spesifik. Rata-rata masih berada di tenda mengingat faktor keamanan baik dari gempa susulan maupun orang berniat jahat.
”Terkait jumlah kita tidak mendata karena hanya mengcover dua kecamatan yaitu cugenang dan warungkondang. Tetapi rata-rata masih di tenda.
Sekitar 90% penghuni tenda memang dengan kondisi rumah tak bisa dihuni kecuali ada perbaikan. Pada kesempatan yang sama, Irman berpesan kepada seluruh masyarakat terutama para korban bencana gempa untuk tetap menjaga sinergitas dan saling membantu baik dana, tenaga, materi maupun doa.
Ia juga berharap, segala informasi seputar gempa bumi Cianjur dipahami dengan baik tanpa dibesar-besarkan, Sehingga, faktor fisik hingga psikis para korban bencana dapat terjaga hingga kehidupan kembali normal pasca gempa bumi Cianjur.
Writer: Nida Salma M