SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memindahkan para pedagang kaki lima atau PKL yang selama ini memenuhi Malioboro. Para PKL pindah ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2, dan pemerintah daerah mulai berbenah ke tahap selanjutnya, memberikan sentuhan berbeda pada bangunan pertokoan di sepanjang Jalan Malioboro.
Dalam waktu dekat, deretan bangunan toko baik di sisi timur maupun barat Malioboro yang sudah bersih dari pedagang kaki lima bakal dicat seragam berwarna putih. "Proses pengecatan bangunan di sepanjang Malioboro kami lakukan awal Februari ini dan target selesai sebelum pertengahan tahun ini," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi Selasa, 22 Februari 2022 dikutip dari tempo.co.
Di Malioboro terdapat sekitar 200 sampai 300 pertokoan dengan bentuk fasad yang berbeda-beda. Setiap bangunan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda untuk pengecatan. Heroe Poerwadi berharap dalam tiga bulan ke depan, proses pengecatan bangunan pertokoan di Jalan Malioboro sudah rampung.
Penyeragaman bangunan berwarna putih bertujuan memberi kesan bersih, rapi, dan elok. Saat ini, fasad bangunan di sepanjang Jalan Malioboro berbeda-beda warnanya. Ada yang cerah, gelap, sampai kusam. Pada pekan ini, ada tiga toko yang menjalani uji coba dengan warna putih. "Ada pemilik toko yang memilih mengecat sendiri tanpa bantuan pemerintah," ujar Heroe.
Heroe Poerwadi mendorong para pemilik toko di sepanjang Jalan Malioboro berinisiatif mengecat sendiri bangunannya dengan tetap memperhatikan kerapian dan keindahan. Selain mengecat bangunan pertokoan menjadi putih, pemerintah juga segera menyeragamkan papan-papan nama toko di Malioboro.
Setelah Malioboro bernuansa serba putih, pemerintah Yogyakarta masuk ke tahap berikutnya, yakni penyeragaman fasad atau bagian muka bangunan pertokoan yang membutuhkan proses lebih panjang dan anggaran besar. Heroe Poerwadi melanjutkan, pembenahan fasad bangunan akan berjalan setelah kajian cagar budaya dan anggaran siap. Pemerintah juga memperbaiki berbagai fasilitas umum di jalan sepanjang 1,2 kilometer itu. Di antaranya kursi taman, lampu, taman, dan lainnya.
Paguyunan pertokoan Malioboro sudah mendapat informasi soal rencana pengecatan bangunan. "Kami sudah menyampaikan kepada semua pemilik toko dan mengimbau agar mempercantik bangunan tokonya," kata Koordinator Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY), KRT Karyanto Purbohusodo. Caranya, mengecat ulang bangunan dengan warna putih, membenahi papa nama, dan menghilangkan kesan kumuh.
Menurut Karyanto, belum semua pemilik toko mengecat bangunan mereka karena berbagai sebab. Salah satunya keterbatasan dana lantaran masih fluktuatifnya pendapatan selama pandemi Covid-19.
SUMBER: TEMPO.CO