SUKABUMIUPDATE.com - Camilan kreatif dengan rasa pedas yang wajib dicoba ini bernama seblak kulit pisang atau kupis. Uniknya, olahan ini diproduksi oleh seorang mahasiswi asal Kampung Lebak Muncang RT 37/18 Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Intan Seliyawati.
Intan mulai membuat camilan ini sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Saat itu, ia dan ketiga temannya, Layla, Putri, dan Nazwa mengikuti kompetisi karya tulis ilmiah pada sebuah ajang dan mencetuskan ide membuat produk dari limbah kulit pisang.
"Kami melihat banyak limbah kulit pisang yang dihasilkan para pengusaha, yang memproduksi olahan berbahan baku pisang. Kami pun terpikirkan untuk membuat limbah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis," ucap Intan kepada sukabumiupdate.com, Sabtu, 17 Juli 2021.
Sejak itu Intan bersama ketiga temannya berinisiatif membuat produk seblak kulit pisang secara mandiri. Hingga tepat pada 8 Juli 2021, ia memutuskan untuk memproduksi seblak kupis buatannya. "Awal produksi menghasilkan 75 bungkus dan tanpa disangka dalam sehari ludes, bahkan masih banyak yang tidak kebagian," katanya.
Baca Juga :
Intan menjelaskan produknya terinspirasi dari kebiasaan orang Sunda yang gemar makanan pedas, terutama seblak. Jika ditambah dengan bahan yang unik seperti kulit pisang, pikirnya akan menjadi sesuatu yang menarik. "Ini yang menjadi peluang besar. Di Sukabumi kan belum ada yang memproduksi kulit pisang, sehingga pangsa pasarnya masih luas," tutur dia.
Intan mengatakan bahan baku kulit pisang yang digunakannya bisa berasal dari beragam jenis pisang. Namun, yang menurutnya paling bagus adalah kulit pisang kepok sebab teksturnya yang tebal. "Semua jenis juga bisa sih," katanya.
Menurut Intan, cara pengolahan seblak kulit pisan ini cukup mudah. Pertama, tentu dibutuhkan kulit pisang yang telah dipisahkan dengan dagingnya dan dibersihkan dari getah. Setelah itu, dicuci hingga bersih dan rebus hingga kulit pisang tersebut empuk.
"Blender kulit pisang dan campurkan bumbu yang telah dihaluskan. Tambahkan juga tepung tapioka," sambung dia. Proses selanjutnya, masukkan adonan tersebut ke dalam plastik silinder, kemudian kukus hingga matang. Setelah itu, kulit pisang dijemur hingga kering.
Kulit pisang yang sudah kering, ditumis bersama bumbu-bumbu yang telah disiapkan. "Masukkan kerupuk kulit pisang yang sudah digoreng setengah matang ke dalam wajan, aduk hingga rata. Tambahkan penyedap rasa lalu aduk hingga tercampur. Setelah itu, seblak kulit pisang siap disajikan.
Seblak kulit pisang ini dijual seharga Rp 7 ribu per bungkus. Dikemas menggunakan stand pouch dan diberi label. Intan berharap, seblak kulit pisang ini bisa dikenal oleh masyarakat luas serta menambah olahan kreatif di Sukabumi.
"Semoga bisa konsisten dengan adanya inovasi baru ini bisa menjadi pelopor untuk mengurangi limbah, mengembangkan ekonomi kreatif, dan pemberdayaan masyarakat. Satu lagi yang paling penting, bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan khususnya untuk milenial," pungkasnya. Jika ingin mencoba, silakan hubungan Intan Seliyawati (089638341819).
(PKL/NISSA)