SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan kincir angin raksasa dengan ketinggian hingga 120 meter akan dibangun di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Dua perusahaan yang membangun kebun angin atau PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) di Sidrap Sulawesi Selatan, akan berinvestasi di Kabupaten Sukabumi dalam waktu dekat.
Rencananya Geopark Ciletuh di Sukabumi bakal dilengkapi kincir angin sebagai sumber dengan total menara mencapai 50-55 menara. Selain sebagai sumber energi listrik, keberadaan kincir-kincir raksasa ini juga bisa menjadi ikon wisata di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
Pembangunan PLTB ini akan dilakukan oleh melibatkan Kenertec, produsen lokal menara kincir angin Kenertec dan perusahaan multinasional UPC Renewables dengan kontrak senilai Rp 500 miliar. “Penggunaan menara kincir angin buatan dalam negeri akan memberikan peluang yang lebih besar bagi pabrikan lokal untuk berkembang di bidang energi terbarukan,” kata tim pemasaran Kenertec CD Choi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 22 April 2021.
Jika terealisasi, puluhan menara kincir angin di lokasi yang dinobatkan sebagai situs taman bumi oleh UNESCO itu juga bisa menjadi ikon wisata baru kelas dunia bagi Kabupaten Sukabumi dan memperkuat citra Indonesia dan Jawa Barat yang mendukung energi bersih. Menara kincir angin buatan Kenertec telah digunakan di berbagai belahan dunia, namun untuk pertama kalinya di Indonesia digunakan di pembangkit listrik tenaga angin Sidrap di Sulawesi Selatan dengan 30 turbin berspesifikasi tinggi menghasilkan kapasitas terpasang 75 MegaWatt (MW).
Sementara itu, Senior Project Developer UPC Renewables Kalla Primista meyakini kalau pembangunan listrik bertenaga angin di Geopark Ciletuh akan mendongkrak peningkatan investasi bagi wilayah tersebut.
Dia mengungkapkan keberadaan listrik bertenaga angin tidak hanya memberikan energi bersih dan hijau, tetapi juga memberi nilai tambah pariwisata dan menyeimbangkan antara konservasi, pendidikan, serta kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Ini bentuk dukungan untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terkena dampak pandemi COVID-19 melalui real deliverable projects dengan manfaat nyata dan terukur,” pungkasnya.