SUKABUMIUPDATE.com - Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Bisnis hotel, restoran, dan destinasi wisata meredup. Meski secara keseluruhan bisnis ini tiarap, masih ada beberapa aktivitas wisata yang dapat diterapkan di masa pagebluk.
Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Diaz Pranita mengatakan terdapat sembilan jenis wisata minat khusus masih bisa menggeliat dan ada peminatnya selama pandemi Covid-19.
"Jika dikembangkan, jenis wisata minat khusus ini dapat memberikan manfaat signifikan untuk perekonomian nasional dan masyarakat dibandingkan dengan wisata massal," kata Diaz Pranita dalam seminar online 'Tourism E-talk Series' pada Jumat, 11 Desember 2020 kemarin.
Acara ada di kasepuhan ciptagelar cisolok Sukabumi, foto: akun Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark
Selain punya potensi untuk terus berkembang, menurut Diaz, wisata minat khusus juga tetap memenuhi protokol kesehatan karena dilakukan oleh kalangan terbatas dan dalam kelompok kecil. Berikut sembilan jenis wisata minat khusus yang cocok di masa pandemi Covid-19:
Wisata perdesaan
Wisata pendakian gunung dan olahraga paralayang
Wisata olahraga marathon
Wisata bahari kapal layar atau yachting dan selam atau diving
Wisata olahraga arung jeram
Wisata gua dan paramotor
Ekowisata
Wisata hantu dan wisata milenial atau youth tourism
Wisata relawan atau voluntourism
Bagi pelaku usaha wisata yang ingin mengembangkan aktivitas wisata minat khusus, Diaz Pranita menyarankan memberikan pelayanan terbaik, pengalaman paling seru, serta menjamin keamanan. Jangan tergoda untuk membuka layanan wisata dengan peserta yang terlalu banyak. "Tetap batasi jumlah peserta, pertimbangkan daya dukung dan kelestarian lingkungan," ucap Diaz.
Spot paralayang Kampung Pamoyanan, Kedusunan Mekarsari 1, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Yang juga penting adalah membuat perencanaan secara detil dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat, serta menciptakan citra positif pariwisata Indonesia. Diaz Pranita melanjutkan, pandemi Covid-19 membuat sudut pandang wisatawan bergeser dari 'safety first' menjadi 'healthy first'. Sebab itu, penting untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Artikel ini dikutip dari tempo.co.
Sembilan jenis wisata yang disarankan oleh ahli ini ternyata semua ada di Sukabumi. Ada wisata pedesaan di sejumlah Kampung Adat di Banten Kidul dan sekitarnya. Mendaki gunung jelas ada di Sukabumi yang diapit Gede Pangrango dan Salak Halimun, Paralayang mulai dikembangkan di Cisolok Palabuahnratu dan Tegalbuleud, diving ada di pulau kunti, arung jeram sudah lebih dulu terkenal di Sukabumi.
Sukabumi khususnya kabupaten memang memiliki banyak aset alam untuk mendukung seluruh jenis wisata yang diharapkan bisa dikembangkan dengan konsep new normal dengan protokol kesehatan ketat ditengah pandemi covid-19.