SUKABUMIUPDATE.com – Curug (air terjun) Kacapi bisa jadi pilihan traveller yang ingin menikmati kesegaran alam selatan Sukabumi saat akhir pekan. Berada di aliran Sungai Cibodas, curug yang memiliki kolam renang alam dibawahnya ini tak begitu jauh dari Kampung Lio RT 04/02 Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi.
Kolam alam ini memiliki kedalaman bervariasi, 50 centimeter hingga tiga meter. Dasarnya dipenuhi bebatuan, jadi traveller yang ingin loncat indah dari atas curug, harus hati-hati kenali dulu spot terjunnya.
“Tinggi curug sekitar 10 meter, namun untuk loncat ke air jangan dari atas melainkan dari tengah, sekitar 4 hingga lima meter ketinggiannya. Sehingga saat meloncat bisa mencapai titik terdalam kolam alam dibawahnya,” jelas Kepala Desa Cibitung, Kecamatan Sagaranten, Irvan Sanusi, kepada Sukabumiupdate.com, Jumat (17/7/2020).
Ketinggian curug kacapi yang tidak terlalu curam membuat sering dijadikan titik loncak ke kolam alam dibawahnya
Main air adalah tawaran utama dari objek wisata ini, selain bisa menikmati kesejukan alam disekelilinginya. Menurut Kades, selain kolam alam dan curug, dilokasi ini juga ada bebatuan eksotis dan goa alam yang masih penuh misteri.
“Disini ada t bebatuan yang unik yang kami namai lawing sewu karena banyak celah. Ada juga Goa Cinta Mayang Sari,” sambungnya.
Saat ini curug kacapi tengah ditata oleh pemerintah desa dan pemuda setempat. Spot ini akan dijadikan lokasi wahana wisata air dengan sejumlah fasilitas.
“Masih dalam tahap penataan, akses jalannya baru dibuka lima hari yang lalu, kami bergotong royong bersama warga, serta para pemuda," jelas Irvan.
Bebatuan alam yang tersebar disepanjang aliran sungai cibodas sekitar curug kacapi untuk bersantai
Di lokasi ini belum terdapat fasilitas untuk bersih-bersih, seperti kamar mandi serta toilet. Penataan ini akan dilakukan agar bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar lokasi untuk meningkatkan perekonomian rakyat melalui wisata alam.
Untuk menuju lokasi, patokannya Kantor Desa Cibitung. Dari Kota Sukabumi sekitar 55 Kilometer, dari terminal Sagaranten hanya 4 kilometernya, dan dari kantor desa menuju lokasi sekitar 1 Kilometer.
"Dari jalan aspal, menuju lokasi melewati jalan tanah yang baru dibuka sepanjangan 500 meter, untuk kendaraan roda dua bisa masuk, sementara kendaraan roda empat bisa dititipkan ke pemukiman warga sekitar," terangnya.