SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu resep tertua dari makanan manusia berupa adonan yang terdiri dari air dan tepung. Perpaduan dua bahan itu menciptakan rupa yang tak menggugah selera sama sekali: pucat, lengket, dan menggumpal. Lalu digoreng dalam genangan minyak.
Dilansir dari tempo.co, resep sederhana itu, langsung bermetamorfosis menjadi hidangan yang memikat, sesaat diangkat dari minyak panas: warnanya yang keemasan dengan uap yang mengepul. Rasanya renyah, kenyal, gurih dan manis samar-samar. Itulah churros.
Churros menjadi makanan yang mendunia. Seturut BBC, di berbagai negara ia disebut sebagai fritter, cruller, donat, beignet, youtiao, telinga gajah, kue corong, buñuelo, hingga cakue – dan masih banyak lagi namanya dan sedikit perbedaan rasa. Intinya, churros adalah adonan goreng dengan daya tarik universal.
Bintang churros bersinar terang saat karantina wilayah di berbagai negara Eropa. Ia jadi makanan yang paling dicari dalam bentuk apa pun. Di Prancis, adonan churros dicampur tepung kentang atau kentang yang dihaluskan. Cara memakannya pun asyik, dicocol dalam krim. DI Spanyol, churros haadir dalam bentuk tipis dengan ujung berbentuk bintang. Karena tipis, churros Spanyol lebih renyah.
Varian churros yang disebut donat, akan meyulitkan memenuhi mulut saat dikunyah, churros lebih santai di mulut. Itulah yang membuat churros, begitu populer sebagai hidangan saat jalan-jalan di lokasi pameran dan taman hiburan.
Churros sejak lama dilirik Disney sebagai camilan. Pada 5 April 2020, Disney menerbitkan resep untuk churros yang mereka jual di taman mereka. Resep dari Disney segera diunggah para blogger makanan, untuk menciptakan kembali "Churro Bites" Disney. Lalu, di Google, menurut BBC, churros dengan cepat menjadi salah satu pencarian resep peringkat tertinggi di Google.
Churros yang asli, menurut BBC, memiliki topping gula yang lembut. Variasinya kini macam-macam, dari ditaburi permen hingga sirup maple. Bahkan Disney melangkah lebih jauh, dengan menambahkan mentega dan telur dalam adonan churros yang orisinal, yang hanya air dan tepung. Churros buatan Disney lebih seperti kue berbentuk churros. Enak, mungkin. Tapi bukan churros orisinal.
Resep varian churros itu menurut Mandy Lee penulis buku masak The Art of Escapism Cooking, sah-sah saja, “Setiap makanan yang kita makan saat ini adalah fusi, mungkin jadi kata tak pantas karena orang suka makan 'otentik', apa pun artinya, "katanya. "Tapi aku tidak merasa ada yang benar-benar otentik. Selalu ada kemajuan. Orang-orang membuat sesuatu berdasarkan keinginan mereka sendiri.”
Lee tinggal di Hong Kong tetapi dalam perjalanan ke Madrid, dia melihat untuk pertama kalinya sebuah porra, sepupu dekat churros. Churros gaya Madrid menggunakan baking powder, untuk membuat tekstur yang kembung dan lapang.
“Itu benar-benar mengejutkan. Porra hampir persis sama dengan youtiao, ”katanya, merujuk pada fritter sarapan yang populer di Cina, biasanya dicelupkan ke dalam susu kedelai atau bubur beras. "Sangat, sangat dekat. Aneh karena biasanya ketika makanan diadopsi oleh budaya yang berbeda, mereka mengalami lebih banyak perubahan tetapi porra 95 persen mirip.”
Apakah porra merupakan evolusi dari youtiao? Belum tentu juga. Pasalnya, makanan sejenis churros muncul di Spanyol, Portugal atau Cina. Jadi churros memang hadir dalam berbagai versi, bergantung di mana Anda, “Orang suka bersikap posesif tentang makanan,” kata sejarawan makanan Michael Krondl, penulis The Donut: History, Recipes, dan Lore from Boston to Berlin.
“Semua bangsa ingin mengambil kepemilikan itu. Ini adalah penanda identitas sama seperti bahasa. Tetapi menentukan dengan tepat di mana dan kapan resep dibuat hampir tidak mungkin, terutama resep yang sudah ada selama berabad-abad,” imbuh Krondl.
Tentu churros berbeda dengan youtiao. Namun keduanya masuk sebagai makanan gorengan, syringe. Makanan gorengan ini populer di seluruh Eropa pada abad ke-16. Tapi adonan goreng di Spanyol jauh lebih tua dari itu. Resep-resep dari bangsa Moor di Spanyol berasal dari abad ke-12, dan sumber-sumber Arab lainnya berasal dari abad ke-8 dan ke-9. Jadi hidangan gorengan dari tepung bercampur air itu diperkenalkan orang-orang Arab, kepada Spanyol yang elum mengenal resep itu sama sekali.
Dalam beberapa hal, kata Krondl, churros hari ini tidak jauh berbeda dari resep tepung dan air yang bisa ditemukan di Apicius, buku masak Romawi yang berasal dari abad ke-1 Masehi. Dan ada resep dari Yunani Kuno tetapi mungkin bahkan lebih tua dari itu.
Sementara churro dimakan di Spanyol selama berabad-abad, frasa churro kemungkinan besar merujuk pada tanduk keriting domba Churra, yang muncul akhir abad ke-19, ketika restoran Chocolatería San Ginés yang terkenal di Madrid dibuka. Mereka mulai menyajikan churro dan mug berisi cokelat hitam pekat – untuk cocolan.
Pada hari normal sebelum pandemi dan lockdown, Daniel Real, master churrero (pembuat churros) di San Ginés, mengatakan bahwa mereka dapat membuat 80.000 hingga 90.000 churro per hari. Tahun lalu, hampir dua juta orang mampir untuk setumpuk churro dan cokelat.
Cokelat sendiri diperkenalkan ke Eropa oleh Spanyol, setelah menaklukkan Aztec pada tahun 1519. Orang-orang Spanyol meniru orang Aztec, yang membuat cokelat sebagai minuman. Di Spanyol abad ke-16 cokelat jadi sensasi. Lalu, churros pun dicocolkan ke dalam cokelat.
sumber: tempo.co