SUKABUMIUPDATE.com - Meski sejumlah destinasi wisata di Indonesia telah dibuka, kepercayaan masyarakat untuk pergi berlibur masih relatif masih rendah.
Dikutip dari suara.com, hal itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Nia Niscaya, pada Seri Ngobrol Parekraf (webinar) dengan topik "Workshop Pembuatan Konten Kreatif saat Travelling".
"Indonesia mengalami lack of trust destination dari wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik, sehingga harus berupaya meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat," ujar Nia, Jumat (26/6/2020).
Meski tingkat kepercayaan masyarakat terhadap destinasi Indonesia relatif rendah, namun sentimen terhadap hal itu mengalami pertumbuhan positif. Kondisi itu terungkap dalam survei Sprinklr Analytic pada periode 9-16 juni 2020.
"Sebelumnya itu negatif, banyak masyarakat yang, aman engga ya, aman engga ya berkreasi sekarang," ujar Nia.
"Makanya gimana untuk mendapatkan dan membangun trust, dari 9-16 Juni ini sudah positif dari sentimen terhadap Indonesia tapi masih belum cukup ini yang membuat kita sama sama bergerak bersama vloger," kata Nia.
Oleh karena itu, dalam Workshop Pembuatan Konten Kreatif saat Travelling, Nia mengatakan bahwa Industri pariwisata harus tetap diajak untuk terus optimis dan bergelora,.
Salah satunya dengan memanfaatkan beragam inovasi teknologi lewat pembuatan konten kreatif untuk menjelajah kekayaan pariwisata tanah air agar terus bisa dinikmati oleh konsumen lokal maupun internasional.
Dengan demikian, kepercayaan masyarakat dan wisatawan terhadap destinasi yang ada di Indonesia bisa kembali terbangun dan membuat industri pariwisata kembali bergeliat.
Sumber: Suara.com