SUKABUMIUPDATE.com – Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Sukabumi, Anwar Sadad, meminta pihak PT. Asabaland untuk menata kembali wisata “tanah lot” nya Sukabumi yang berada di Desa Purwasedar Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Anwar Sadad Komentari RUU Pesantren yang Disahkan DPR RI
Lokasi ini memiliki pemandangan laut muara sungai Cikarang seperti di tanah lot Bali, ada pulau kecil pinggir pantai bertebing karang dan bebatuan eksotis.
"Dulu sekitar tahun 1997, lokasi wisata tersebut bernama Villa Amandaratu dan cukup terkenal sampai keluar negeri. Bahkan memiliki historis tersendiri," ungkap Anwar Sadad kepada sukabumiupdate.com, Kamis (31/10/2019).
Sekitar 2011, sambung Anwar saat pengelolaannya Perkebunan Citespong diambil alih oleh PT. Asabaland nama objek wisata yang sudah dilengkapi sejumlah penginapan villa bahkan kolam renang ini berganti menjadi Villa Asabaland.
Pantai di sekitar Villa Asabaland Desa Purwasedar Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi.//Foto: Ragil Gilang
"Kami hanya sekedar memberikan masukan saja kepada PT. Asabaland agar nama destinasi wisata tersebut dikembalikan lagi menjadi nama Villa Amandaratu," imbuhnya.
BACA JUGA: Hutan Pasirpiring Waluran Gundul, Anggota DPRD Sukabumi Anwar Sadad Dorong Konservasi
Apalagi wilayah kecamatan Ciracap ini tambah Anwar merupakan bagian dari Geopark Ciletuh Palabuhanratu (GCP). Selain pengembalian nama lokasi wisata, juga adanya penataan kembali di dalam lokasi tersebut.
"Sebenarnya di lokasi tersebut punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung, dengan suasana sejuk, dan pemandangan lautnya yang indah. Namun banyak Villa dan bangunan seperti rumah hantu," terangnya.
Terakhir, kata Anwar jika dikelola secara baik, tidak hanya mengandalkan income dari perkebunan. Juga perdayakan warga sekitar, tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
BACA JUGA: Komisi 1 DPRD Kabupaten Sukabumi Cek Sengketa HGU PT Asabaland
Sementara itu Manajer Lapangan PT Asabaland, Aang Wijaya, menjelaskan Villa Asabaland, hanya diambil dari nama perusahaan saja. "Masukan dari anggota DPRD ini kami akan diskusikan dengan pihak direksi, yang jelas ke depan lokasi wisata tersebut, akan ditata kembali," singkatnya.
Dari pantauan sukabumiupdate.com, sejumlah fasilitas wisatawa khusus rumah dan vila penginapan terlihat rusak. Bangunan yang mayoritas dari kayu ini terlihat lapuk di sejumlah titik, khususnya bagian luar dan atap.