SUKABUMIUPDATE.com - Viral di jagat media sosial mengenai adanya pembangunan Jembatan Gantung Jilid II di Situ Gunung menuju akses Curug Kembar Kadudampit Sukabumi. Hal itu membuat pihak pengelola angkat suara. Dikonfirmasi langsung tim sukabumiupdate.com di Situ Gunung, pihak pengelola dari PT Fontis Aquam Vivam menyebut pembangunan jembatan tersebut wisata minat khusus.
BACA JUGA: Polemik Jembatan Gantung Situ Gunung Kedua, Antara Isu Ekologi dan Wisata Alam
"Tentu kami tidak bermaksud merusak alam. Justru dengan adanya jembatan ini alam yang ada itu tidak terinjak-injak, karena pengunjung melintas melalui jembatan. Dan untuk jembatan ini pun nantinya untuk wisata minat khusus. Jadi siapapun yang memiliki minat untuk ke sana, akan kita fasilitasi dengan pemandu. Pengunjung yang melintas pun dibatasi hanya sekitar lima orang, dipandu oleh satu orang," ucap perwakilan dari PT Fontis Aquam Vivam, Indra, Rabu (18/9/2019).
Indra menjelaskan, pengelolaan jembatan tersebut tidak digabungkan dengan pengelolaan jembatan gantung yang sekarang sudah ada. Artinya, tidak masuk ke dalam paket wisata suspension bridge yang sekarang telah ada.
"Nanti ada tiket tersendiri untuk jembatan itu. Dan itu pun memang hanya bagi wisatawan yang mau, dan memiliki minat tantangan yang tinggi. Kami pun akan membatasi wisatawan agar tidak membawa makanan ke lokasi Curug Kembar, untuk mengantisipasi kebersihan yang ada di sana. Paling air minum pun harus pakai tumbler," jelas Indra kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Viral Curug Kembar Kadudampit Dibangun Jembatan Gantung, Apa yang Terjadi?
Indra mengatakan, belum diketahui dengan pasti berapa panjang dari jembatan yang akan dibangun nanti, hanya saja dipastikan tidak lebih panjang dari jembatan gantung yang sudah ada sekarang, sekitar 243 meter dan tinggi 161 meter.
"Di ujung jembatan nanti, ada semacam jaring untuk wisatawan yang bisa digunakan saat hendak turun ke area Curug Kembar, supaya terhindar dari risiko karena medan tebing yang cukup curam," tambah Indra.
Saat ini, ada sekitar tiga puluh pekerja warga setempat dalam proses pembangunan jembatan tersebut, dan sebagian ada yang berasal dari Bandung. "Intinya kan kami pun bermaksud untuk memberikan peluang usaha bagi warga, termasuk nanti pemandu yang akan diberikan pelatihan dulu, dan juga pekerja seperti sekarang ini," pungkas Indra.